Pameran Nandur Srawung di TBY Ajak Publik ‘Eling’ dan Temukan Kesadaran Baru di Tengah Krisis Dunia

Ppameran ini menghadirkan lebih dari seratus karya yang menjadi ruang bersama untuk merenungi kesadaran dan kebangkitan di TBY

Tribunjogja.com/ Hanif Suryo
Pameran seni rupa Nandur Srawung #12 bertema 'Eling | Awakening' di Lobi Gedung Militaire Societeit, Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (9/10/2025). Pameran yang menampilkan lebih dari 100 karya ini mengajak publik menumbuhkan kesadaran diri di tengah perubahan zaman. 

“Kami menyebutnya co-awakening, kebangkitan bersama,” ujar Rain. “Harapannya, kesadaran ini tidak hanya tumbuh di kalangan seniman, tetapi juga di masyarakat luas. Seni bisa menjadi ruang perjumpaan yang menyadarkan, bukan sekadar menghibur,” katanya.

Dalam semangat itu, NS XII juga menampilkan karya pelajar dari tingkat SD hingga SMA. Keterlibatan lintas generasi ini dihadirkan sebagai upaya menciptakan ruang inklusif tempat publik dari berbagai usia dapat saling belajar dan berefleksi.

Tidak hanya menampilkan karya visual, pameran ini juga memperkaya pengalaman pengunjung melalui sejumlah program publik yang interaktif.

Program “Nandur Waras” hadir sebagai bentuk aktivasi tema Eling | Awakening.

Melalui seni partisipatoris dan performans, publik diajak berdialog tentang kompleksitas zaman dengan akal, empati, dan kesadaran.

Program ini menjadi semacam ruang pemulihan kolektif melalui pengalaman artistik.

Sementara itu, “Nandur Gawe” mengambil bentuk open studio di ruang NS XII Lab, di mana pengunjung dapat menyaksikan langsung proses kreatif seniman.

Dua seniman muda, Dyah Retno dan Devi Nur Safitri, berpartisipasi melalui program open call dan mempresentasikan karya yang mereka kembangkan selama pameran berlangsung.

Program edukatif “Srawung Sinau” menjadi ruang belajar terbuka yang mempertemukan seniman, kurator, dan publik dalam format performance lecture.

Di sini, pengunjung dapat memahami lebih dalam ide di balik karya, sekaligus terinspirasi dari percakapan performatif antara pelaku seni dan masyarakat.

Selain tiga program utama itu, NS XII juga menghadirkan tur kuratorial “Nandur Kawruh”, lokakarya (workshop), gelar wicara (talk show), dan bursa seni. Informasi kegiatan diperbarui setiap hari melalui akun Instagram resmi @nandursrawung.

Pameran dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Laksmi Pratiwi, pada 9 Oktober 2025. Dalam acara pembukaan, panitia juga menganugerahkan dua penghargaan khusus: Lifetime Achievement Award, tokoh yang berkontribusi besar dalam perkembangan seni rupa Indonesia.

Serta Young Rising Artist Award, seniman muda berusia di bawah 35 tahun yang terpilih melalui panggilan terbuka.

Pembukaan dimeriahkan pula dengan penampilan musik dan pertunjukan seni dari Mitty dan Dopamine, menghadirkan nuansa hangat sekaligus kontemplatif yang sejalan dengan tema Eling | Awakening.

Lebih dari sekadar pameran, Nandur Srawung #12 adalah ajakan untuk menemukan kembali makna keberadaan manusia di tengah dunia yang terus bergejolak.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved