Bully Buster, Inovasi UMBY untuk Redam Perundungan Digital di Sekolah
Aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Virtual Reality (VR) ini resmi diluncurkan pada Jumat (3/10/2025) lalu di SMPN 2 Godean.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Dengan pendekatan edukatif dan terapeutik, Bully Buster tidak hanya berfungsi sebagai alat pelaporan, tetapi juga sebagai media pembelajaran digital yang membantu siswa, guru, dan konselor menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan empatik.
“Melalui Bully Buster, UMBY berkomitmen menjadi pelopor inovasi pendidikan yang menggabungkan teknologi, bimbingan konseling, dan literasi digital demi terciptanya sekolah yang bebas perundungan, aman, dan adaptif terhadap tantangan era digital. Kami berharap keberhasilan implementasi Bully Buster di SMPN 2 Godean dapat menjadi model percontohan nasional,” tambahnya.
Anggota tim pengabdi, Eka Aryani, M.Pd., menilai integrasi Virtual Reality Therapy menjadi langkah maju dalam penanganan korban perundungan.
“Siswa dapat berlatih menghadapi perundungan secara interaktif, sekaligus membangun ketahanan mental dengan cara yang lebih efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Abdul Hadi, M.Pd., menyoroti pentingnya fitur pelaporan anonim dalam mendorong keberanian siswa untuk melapor.
“Fitur pelaporan anonim memberi ruang aman bagi siswa. Mereka bisa menyampaikan kasus yang dialami atau dilihat tanpa rasa takut, sehingga sekolah dapat merespons lebih cepat,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari pihak sekolah. Nuriyati, S.Pd., guru BK SMPN 2 Godean, menilai Bully Buster membantu guru dalam merespons laporan dengan lebih akurat dan cepat.
“Sebagai guru BK, saya sangat mendukung hadirnya aplikasi ini. Dengan adanya sistem pelaporan yang cepat dan aman, siswa merasa lebih terlindungi, dan kami dapat memberikan respon yang lebih tepat sasaran dalam menangani kasus bullying,” katanya.
Salah satu siswa, Barata, juga merasakan manfaat langsung aplikasi ini.
“Aplikasi ini memberikan ruang yang aman dan membantu saya merasa lebih diperhatikan oleh sekolah,” ucapnya.
Kepala SMPN 2 Godean, Ari Hastarti, S.Pd., menyambut baik penerapan program tersebut.
“Program ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan bebas dari perundungan. Kami berharap lebih banyak sekolah dapat mengimplementasikan program ini untuk melindungi siswa,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara dunia kampus, sekolah, dan pemerintah, kehadiran Bully Buster menandai langkah konkret menuju pendidikan yang lebih aman, empatik, dan berkarakter digital—sekaligus memperlihatkan bagaimana inovasi teknologi dapat menjadi jembatan menuju budaya sekolah tanpa kekerasan. (*)
Kasus Bullying Sering Tak Tercatat, RSJ Grhasia Dorong Kolaborasi Sekolah Cegah Gangguan Mental Anak |
![]() |
---|
Peringati Dies Natalis ke-39, UMBY Bagikan 950 Paket Sembako pada Masyarakat |
![]() |
---|
UMBY Resmi Kukuhkan Guru Besar Biokimia Pangan, Teknologi Pangan dan Manajemen SDM |
![]() |
---|
UMBY Gelar Pradipta 2025, Rektor Dorong Mahasiswa Jadi Cahaya Masa Depan |
![]() |
---|
Perundungan dan Tanggung Jawab dalam Hukum Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.