Kakek di Bantul Temukan Cucu Tewas Bunuh Diri
Seorang pelajar inisial MW (15), warga Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mengakiri hidup dengan cara gantung diri.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Joko Widiyarso
Kejadian itu, membuat daftar kasus bunuh diri di Kabupaten Bantul semakin bertambah dan menjadi 20 kasus.
19 kasus hingga September 2025
Sebelumnya, Polres Bantul mencatat 19 kasus bunuh diri terjadi selama awal Januari hingga September 2025.
Mayoritas, kasus bunuh diri itu dilakukan dengan cara gantung diri.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut.
Sebab, sebagian besar, mereka yang melakukan tindakan mengakhiri hidup sendiri tersebut berasal dari kalangan usia produktif.
"Mayoritas, korban bunuh diri berasal dari usia produktif. Namun, ada juga yang berasal dari kelompok lansia, meski jumlahnya lebih sedikit," kata dia, Selasa (30/9/2025).
Adapun penyebab para korban yang nekat melakukan tindakan bunuh diri di antara terlilit masalah ekonomi, tekanan psikologis, hingga masalah keluarga.
Menurut Rita, tindakan bunuh diri bukanlah solusi tepat dalam mengatasi masalah yang ada.
Sebaliknya, tindakan itu justru dapat menimbulkan duka yang mendalam bagi keluarga korban.
Rita menyebut bahwa tindakan bunuh diri dapat dicegah dengan sikap saling peduli antar sesama masyarakat.
Bahkan, komunikasi dua arah dari pihak keluarga maupun masyarakat menjadi bagian penting untuk mencegah terjadinya tidakan bunuh diri.
"Kami mengimbau kepada warga atau masyarakat agar tetap mempererat silaturahmi dengan lingkungan sekitar, terutama pada mereka yang tinggal sendirian," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Agus Tri Widyantara, menyampaikan ada banyak cara untuk menjaga kesehatan mental, sehingga mengantisipasi tindakan bunuh diri.
"Cara menjaga kesehatan mental yakni meluangkan waktu untuk diri sendiri; berbagi cerita dengan orang terpercaya; jaga pola makan, tidur, dan olahraga; lakukan kegiatan yang menyenangkan; dan mencari bantuan professional bila diperlukan," urainya.
Lebih lanjut, masyarakat diimbau untuk dapat mengkonsultasikan masalah kepada dokter umum, psikolog, maupun dokter jiwa yang berada di Puskesmas terdekat, RSUD Panembahan Senopati, maupun RS Swasta.
Dukung Karir ASN, BKPSDM Bantul Tengah Sempurnakan Aplikasi Manajemen Talenta |
![]() |
---|
Disangka Klitih, Remaja 17 Tahun di Bantul jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Wamen Transmigrasi Viva Yoga Tinjau Kawasan Translok di Imogiri, Warga Usul Perbaikan Jalan |
![]() |
---|
Kasus Kematian Arya Daru: Keluarga Diplomat Kemenlu Asal Bantul Butuh Bukti Penyelidikan |
![]() |
---|
Satu Rumah Warga di Dlingo Bantul Dilalap Si Jago Merah, Penyebab Kebakaran Masih Didalami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.