Aktivitas Gunung Merapi Selasa 9 September 2025: BPPTKG Catat Ada 14 Kali Guguran Lava

Dalam periode pengamatan, Selasa (09/09/2025) pukul 00.00-06.00 WIB, BPPTKG Yogyakarta mencatat ada 14 guguran

Travelkompas.com
Gunung Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III. Sejumlah kegempaan pun masih terjadi.

Dalam periode pengamatan, Selasa (09/09/2025) pukul 00.00-06.00 WIB, BPPTKG Yogyakarta mencatat ada 14 guguran, dengan amplitudo : 2-11 mm, dan durasi : 44.01-123.57 detik. Hybrid/Fase Banyak sebanyak 28, Amplitudo : 2-16 mm, S-P : 0.9 detik, dan durasi : 10.22-17.78 detik.

Vulkanik Dangkal sebanyak 2, amplitudo : 17-70 mm, dan durasi : 9.4-11 detik.

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat.

Suhu udara 16.3-18 °C, kelembaban udara 97.9-98 persen, dan tekanan udara 874-917 mmHg.

Sedangkan berdasarkan pengamatan visual, gunung jelas. Asap kawah nihil.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Termasuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Pihak BPPTKG Yogyakarta akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved