VIRAL Temuan Ulat Sayur, Telur Lalat, Hingga Jangkrik di Dalam Menu MBG di SMPN 2 Sewon Bantul
Pihak SPPG tersebut juga disebut-sebut telah meminta maaf dan akan melakukan perbaikan layanan MBG.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
"Perlu saya sampaikan, dari 760 paket makanan (per hari) yang kami terima, hanya satu saja (satu menu yang terkontaminasi ulat, satu menu yang terkontaminasi telur lalat, dan satu menu orang jangkrik dengan waktu yang berbeda)," papar dia.
Saat dimintai detail kejadian itu, Susi memilih untuk tidak menjawabnya.
Susi mengaku bahwa seluruh kejadian sudah disampaikan kepada Disdikpora Bantul, sehingga detail informasi disarankan untuk bertanya kepada instansi tersebut.
"Ini sudah kami sampaikan kepada Pak Kepala Disdikpora. Monggo, nanti kalau mau konfirmasi kepada beliau," jelasnya.
Di sisi lain, Susi menyebut bahwa siswa di sekolahnya telah mendapatkan MBG sejak 18 Juni 2025.
MBG itu baru diantarkan oleh pihak SPPG pada sesi siang, sesuai permintaan sekolah.
"Kami memang mengambilnya sesi siang ya. Jadi itu untuk persiapan makan siang anak-anak. Kalau jam kedatangan kami tidak bisa memastikan, kami menunggu MBG itu datang baru bisa didustribusikan," ucap dia.
Senada, Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, berujar bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan ke SMP Negeri 2 Sewon terhadap informasi atau sebaran video yang beredar di media sosial.
"Sore kemarin, kami sudah mengatakan rapat langsung, kami mengundang Kepala SMP Negeri 2 Sewon dan Kepala SPPG yang bersangkutan. SPPG itu sudah datang dan disampaikan tentang kejadian yang ada," papar dia.
Nugroho melanjutkan, bahwa pada 27 Agustus 2025 lalu, memang ada satu makanan di dalam ompreng atau tempat makan yang ditemukan ulat sayur dan posisi ulat sayur itu sudah matang.
Kemudian, pada 28 Agustus 2025, satu MBG ada yang terkontaminasi seperti telur lalat dan menempel di daging ikan dori. Lalu, pada 2 September 2025, terdapat satu lauk dari satu menu MBG yang terkontaminasi jangkrik.
"Yang jangkrik itu ada di dalam lauk tahu goreng. Jadi, tahu goreng itu ketika dibelah oleh salah satu anak, isi dalamnya ada jangkrik yang sudah ikut termasak. Jadi jangkriknya sudah mati," beber dia.
Nugroho turut menyampaikan bahwa sejak temuan awal yakni adanya ulat sayur di menu MBG sudah disampaikan kepada SPPG yang bersangkutan.
Pihak SPPG itu mengaku sudah siap untuk memperbaiki, memohon maaf ke pihak sekolah, dan telah mengganti menu yang terkontaminasi hewan.
"Kami tidak ada (inspeksi terhadap menu-menu MBG). Ketugasan kami di dinas dan di sekolah, salah satunya hanya mendistribusikan MBG kepada murid dan menyampaikan tentang hal-hal yang di luar menu. Hal-hal di luar menu itu misalnya kalau mau makan harus cuci tangan dulu, harus berdoa dulu, setelah selesai makan berdoa, tempatnya dikembalikan," tutup dia.(*)
Pemilos Jadi Sarana Pengenalan Tahapan Pemilu Hingga Latihan Organisasi dan Integritas |
![]() |
---|
Prof. Sri Raharjo UGM Jelaskan Tantangan Keamanan Pangan dalam Program MBG |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Rabu, 3 September 2025: Cerah Merata Seharian |
![]() |
---|
PSI Bantul Lakukan Konsolidasi Kader dan Visi |
![]() |
---|
3 Cara Membuat Foto Pink dan Hijau, Simbol Solidaritas Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.