Massa Jogja Memanggil Tutup Aksi dengan Nyekar ke Makam Reza Sendy
Ia menyebut yang hadir ke makam Reza tidak hanya mahasiswa, tetapi juga berbagai elemen masyarakat.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Setelah melakukan unjuk rasa di Bundaran UGM, massa Jogja Memanggil nyekar ke makam Reza Sendy Pratama di Sasanalaya Jatisari, Jaten, Sinduadi, Mlati, Sleman.
Massa datang ke makam sekitar pukul 16.15 dengan membawa bunga dan menaburkan ke pusara Reza.
Koordinator Lapangan Jogja Memanggil, Fuad Baihaqi mengatakan sesuai kesepakatan dalam konsolidasi di UII Cik Ditiro, aksi damai dilanjutkan dengan mengunjungi rumah keluarga Reza dan ke makam.
“Ini rangkaian yang sudah kami sepakati, untuk berbela sungkawa atas gugurnya pejuang keadilan. Ini (nyekar) merupakan rangkaian terakhir, di luar ini bukan rangkaian dari kami,” katanya, Senin (01/09/2025).
Ia menyebut yang hadir ke makam Reza tidak hanya mahasiswa, tetapi juga berbagai elemen masyarakat. Pasalnya isu yang tengah disuarakan saat ini merupakan isu masyarakat.
Dengan meninggalnya Reza, ia berharap tidak ada lagi tindakan represif dari aparat penegak hukum.
Ia pun ingin agar meninggalnya mahasiswa AMIKOM Yogyakarta tersebut diusut tuntas secara transparan.
“Harapannya tidak ada tindakan represif lagi. Selain itu kami juga berharap kasus ini dibuka seterang-terangnya, jangan ditutupi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, teman Reza juga hadir di makam. Sandi Akbar adalah teman Reza sejak SMP, dan akhirnya berkuliah bersama di AMIKOM Yogyakarta. Ia tak kuasa menahan air mata saat berada di pusara temannya itu. Ia mengenang sosok Reza yang sangat baik dan setia kawan.
“Saya seminggu lebih nggak ketemu, sebelumnya saya sering datang ke tempat beliau, karena kan beliau juga buka warung untuk membantu orangtuanya, untuk uang jajan. Beliau orang baik, kalau temannya kenapa-kenapa, 100 persen pasti ditolongin sama dia,” kenangnya.
“Terakhir beliau cuma cerita soal kuliahnya, kesehariannya. Kadang tu kalau di warung itu suruh bikin sendiri, nggak usah bayar, ” sambungnya.
Ia berharap kasusnya diusut tuntas dan berharap tidak ada korban lagi.
“Jangan sampai terjadi lagi, kalau seperti ini bisa dikatakan dia dibunuh,” pungkasnya. (maw)
RSUP Sardjito Ungkap Kondisi Rheza, Diantar ke UGD Sudah Kritis, Hasil Pemeriksaan Fisik Disimpan |
![]() |
---|
18 Poin Tuntutan Aksi Damai di Bundaran UGM Hari Ini 1 September 2025 |
![]() |
---|
RSUP dr Sardjito Ungkap Kondisi Rheza Mahasiswa Amikom Yogyakarta Saat Dibawa ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
UMY Tegaskan Komitmen Demokrasi, Tolak Kekerasan dalam Aksi Massa |
![]() |
---|
Jaga Kondusivitas, Pemkot Yogya, DPRD dan Kodim 0734 Gulirkan Aksi Berbagi Makanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.