RSUP Sardjito Ungkap Kondisi Rheza, Diantar ke UGD Sudah Kritis, Hasil Pemeriksaan Fisik Disimpan

RSUP dr Sardjito belum bisa membuka kondisi fisik Rheza Sendy Pratama dan hasil pemeriksaan yang ada masih disimpan

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Dewi Rukmini
KONDISI RHEZA: Manajer Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito, Banu Hermawan, mengungkapkan bahwa pasien Rheza Sendy Pratama datang ke RSUP dr Sardjito dalam kondisi tak sadarkan diri, pada Minggu (31/8/2025) pagi sekitar pukul 06.30 WIB. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - RSUP dr Sardjito telah merawat sebanyak 29 pasien luka akibat demonstrasi yang terjadi di Yogyakarta beberapa hari terakhir. 

Dari puluhan pasien yang datang dan dirawat UGD RSUP dr Sardjito terdapat satu orang meninggal dunia.

Pasien yang meninggal dunia itu adalah mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta bernama Rheza Sendy Pratama (21). 

PEMAKAMAN - Suasana pemakaman Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Angkatan 2023, Universitas Amikom Yogyakart di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman, Minggu (31/8/2025).
PEMAKAMAN - Suasana pemakaman Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Angkatan 2023, Universitas Amikom Yogyakart di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman, Minggu (31/8/2025). (Tribun Jogja/ Hendy Kurniawan)

Manajer Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito, Banu Hermawan, mengungkapkan bahwa pasien Rheza Sendy Pratama datang ke RSUP dr Sardjito pada Minggu (31/8/2025) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.

Pemuda itu datang ke RSUP dr Sardjito dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri. 

"Tim medis kami melakukan RJP, resusitasi jantung, secara maraton sekitar 30 menit. Namun demikian, pukul 07.06 WIB kami menyatakan beliau meninggal dunia," ucap Banu, Senin (1/9/2025). 

Banu menuturkan, tim medis telah berupaya semaksimal mungkin memberikan resusitasi jantung paru terhadap pasien Rheza. Bahkan berdasarkan keterangan saat di perjalanan, tim medis dari Polda DIY juga melakukan RJP kepada pasien.

"Jadi sampai sini (RSUP dr Sardjito), kami lanjutkan (RJP) dengan tambahan alat dan oksigenasi. Sampai ada tanda-tanda yang kami upayakan," ujarnya. 

Ditanya terkait penyebab kematian pasien, Banu menyebut belum diketahui secara pasti. Akan tetapi secara medis, penyebab kematian Rheza dikarenakan henti jantung atau cardiac arrest. 

"Hasil pemeriksaan yang kami lakukan sudah sesuai mekanisme. Kami belum bisa membuka kondisi fisik dan hasil pemeriksaan yang ada masih kami simpan, serta akan diserahkan ke pihak berwenang," papar dia.

"Kebetulan kemarin pihak keluarga juga tidak berkenan untuk melakukan tes kesehatan, sehingga diagnosanya cardiac arrest," tandasnya. (drm)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved