Beli LPG 3 Kg di Tahun 2026 Wajib Pakai KTP, Pangkalan: Kebijakan Itu Sudah Ada Sejak Lama 

Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg di Sleman, Andre mengatakan kebijakan wajib membeli dengan KTP sudah berlangsung cukup lama.

Istimewa
Ilustrasi stok LPG atau Elpiji subsidi 3 KG. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Pemerintah masih menggodok skema penyaluran LPG 3 Kg tahun 2026. Salah satunya terkait kewajiban menyertakan KTP dalam pembelian. 

Syarat tersebut bertujuan agar penyaluran gas melon tepat sasaran. 

Menanggapi hal tersebut, Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg di Sleman, Andre mengatakan kebijakan wajib membeli dengan KTP sudah berlangsung cukup lama. Pihaknya pun mewajibkan pembeli untuk membawa KTP.

“Sampai sekarang masih wajib pakai KTP. Kalau tidak bawa KTP dan tidak terdaftar ya tidak bisa membeli (LPG 3 Kg). Dibatasi juga, untuk rumah tangga itu cuma satu tabung, kalau UMKM dua tabung per minggu,” katanya, Kamis (28/08/2025).

Pangkalannya pun hanya melayani warga sekitar saja. Sehingga ia mengenal konsumen yang membeli gas subsidi di pangkalannya.  

Menurut dia, kebijakan wajib KTP sebenarnya cukup rumit. Pasalnya ia harus menginput data secara manual. Ada aplikasi khusus yang memang disediakan untuk pembelian LPG 3 Kg.

Jika ada kebijakan baru, ia berharap ada skema yang lebih mudah dan lebih cepat. Hal itu karena tidak semua pangkalan dikelola warga yang melek teknologi. 

“Ya kalau ada sistem baru, harapannya yang lebih mudah dan ramah lansia juga. Karena yang punya pangkalan itu kan ada yang lansia juga. Pangkalan ini kan punya ibu saya, tetapi kan karena ibu nggak ngerti, akhirnya saya yang harus input, dan itu ribet,” terangnya.

Sejauh ini, ia belum mendapatkan sosialisasi terkait kebijakan teranyar soal penyaluran LPG 3 Kg.

“Biasanya kalau ada kebijakan, kami akan dikumpulkan, kemudian mendapat sosialisasi dan pelatihan. Untuk yang terbaru ini akan seperti apa belum ter-update sih. Cuma harapannya tidak ribet aja, karena kebutuhan device seperti laptop, printer, itu kan dari kami (pangkalan), nggak difasilitasi. Kami yang harus tambah modal,” imbuhnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved