Bagi Putra Mayoga, Kepala Kampung Sungai Nyalo Mudiak Aia, kehadiran para mahasiswa UGM bukan sekadar rutinitas program pengabdian, tetapi jejak nyata kepedulian yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Warga di sini merasa bangga, betul-betul berterima kasih,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Ia menyaksikan sendiri bagaimana para mahasiswa berbaur, menyatu dengan warga, tak hanya datang membawa rencana kerja, tapi juga turun langsung bersama masyarakat.
“Banyak kegiatan yang mereka lakukan, dan semua berjalan lancar. Salah satunya ya ini, pemasangan panel tenaga surya yang sekarang sudah bisa kita lihat menyala,” terang dia.
Mayoga mengenang betapa selama ini penerangan jalan di kampungnya sangat bergantung pada kebaikan warga yang menyambung listrik dari rumah masing-masing ke tepi jalan.
Itupun hanya menjangkau area yang dekat. Bagian-bagian kampung yang jauh dari rumah warga seringkali dibiarkan gelap gulita.
“Dengan adanya lampu tenaga surya ini, kampung kami jadi jauh lebih terang. Ini bukan cuma soal penerangan, tapi soal rasa aman dan nyaman bagi warga,” katanya.
Baginya, ini adalah langkah kecil yang membawa perubahan besar.
Sebuah solusi cerdas yang lahir dari kolaborasi antara ilmu, semangat muda, dan kepedulian. (*)