Tribunjogja.com Klaten -- Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ulhaq, berpesan kepada para guru untuk memperkuat pola pengasuhan anak di sekolah.
Hal itu disampaikan Wamendikdasmen Fajar saat berkunjung ke SD Negeri Mlese di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa (5/8/2025).
Pada kesempatan itu, Fajar mengatakan proses pembelajaran di sekolah harus diperkuat aspek konselingnya.
Sebab, anak-anak sekarang dikatakan cenderung mengalami masalah kesehatan mental, semisal cemas ataupun depresi.
Menurutnya hal itu bisa disebabkan karena pola pengasuhan dan pengawasan yang berubah.
Di antaranya karena orang tua maupun guru yang kurang perhatian sehingga mungkin membuat anak-anak lari kepada hal lain yang cenderung negatif.
"Makanya tadi saya berpesan kepada Bapak-Ibu guru di sekolah agar memperkuat pola pengasuhan anak di sekolah."
"Karena saya lihat ada beberapa anak-anak yang sudah masuk pondok pesantren sejak Kelas 1 SD. Nah, artinya mereka butuh pola pengasuhan lebih intens dari pihak sekolah, ketika orang tua kurang berinteraksi dengan mereka," ujarnya.
Wamendikdasmen menyebut, saat ini sangat konsen dengan perkembangan mental anak-anak.
Alasannya adalah ingin generasi muda bisa tumbuh sehat, baik secara sosial dan mental.
Menurut Wamendikdasmen, saat ini banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa satu tantangan belajar berkualitas adalah kondisi mental anak-anak.
Ia tidak menampik banyak anak-anak sekarang yang mengalami masalah kesehatan mental, termasuk gangguan mental.
Baca juga: Tarif Jarak Terdekat Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Rp15 Ribu
"Nah itu adalah salah satu problem yang dihadapi oleh generasi sekarang, yang juga menjadi konsen kami. Itulah yang melatar-belakangi sekarang kami di Kementerian Pendidikan memprioritaskan pendidikan konseling dan guru BK," papar dia.
Selain itu ketika kunjungan di Kabupaten Klaten, pihaknya juga mengecek pembelajaran mendalam yang menjadi kebijakan Kementerian Pendidikan.
Wamendikdasmen mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan, Bupati, dan Wakil Bupati Klaten agar guru-guru di Kota Bersinar didorong mengikuti pelatihan pembelajaran mendalam di balai pelatihan milik Kementerian Pendidikan.
"Harapannya guru-guru di Klaten punya kemampuan lebih dalam mengelola proses pembelajaran. Karena saya yakin anak-anak bisa tumbuh sehat secara mental dan sosial, serta cerdas secara intelektual kalau gurunya punya kemampuan pedagogik yang baik. Salah satunya menguasai pembelajaran mendalam," tandasnya. (drm)
Baca juga: Cerita Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah Cek Program MBG di Klaten