Akibat dari kesalahpahaman ini, ia merasa perlu untuk meluruskan keadaan dan menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya.
3. Klarifikasi: Tidak Pernah Mempertanyakan Keabsahan Ijazah Presiden Jokowi
Sofian menegaskan, ia tidak pernah menyatakan bahwa ijazah Presiden Jokowi palsu, apalagi mengomentari keabsahan dokumen akademik secara terbuka.
Menurutnya, UGM sudah mengeluarkan pernyataan resmi melalui Rektor saat ini, Prof. Dr. Ova Emilia, yang menyatakan bahwa ijazah tersebut asli dan terdokumentasi.
Sebagai akademisi, ia menghargai pernyataan resmi lembaga dan tidak punya kepentingan pribadi untuk membantah atau memperdebatkan hal itu.
“Saya percaya pada data resmi universitas. Tidak ada alasan untuk menyangsikan hal itu lagi.”
4. Tidak Ingin Dikonflikkan dengan Rektor UGM Sekarang
Dalam video tersebut, beberapa kalimatnya dianggap menyentil pimpinan UGM saat ini.
Namun Sofian menampik tudingan tersebut dan menyatakan bahwa dirinya tidak ingin dibenturkan dengan siapa pun, termasuk Prof. Ova Emilia selaku Rektor UGM saat ini.
Menurutnya, hubungan antara dirinya dengan civitas academica UGM baik-baik saja, dan ia sangat menghormati siapapun yang memimpin kampus kebanggaannya tersebut.
“Saya ini anggota keluarga besar UGM. Tidak baik kalau saya dibenturkan dengan Prof. Ova.”
Sebagai mantan rektor, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga marwah universitas, bukan justru memperkeruh suasana.
5. Tak Ingin Berurusan dengan Polisi karena Usia Sudah 80 Tahun
Poin paling emosional dalam klarifikasi Sofian adalah soal alasan pribadinya tak ingin diperpanjang urusan ini ke jalur hukum.
Setelah video itu beredar, ia menerima informasi bahwa ada kelompok masyarakat yang ingin melaporkannya ke polisi, bahkan ke Bareskrim Polri.