Menurut keterangan polisi, kamar kos yang ditempati korban berada dalam rumah kos keluarga dengan sistem keamanan tertutup, mustahil bagi orang asing untuk masuk sembarangan.
"Kos ini double pintu dan sistemnya one way. Nggak sembarang orang bisa masuk. Jadi sejauh ini, hanya istrinya yang diketahui rutin datang ke sana," ujarnya.
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas temuan jenazah korban.
Kapolsek Menteng mengatakan, tidak ditemukan tanda penganiayaan di tubuh korban.
“Kita belum bisa simpulkan apakah korban dibunuh atau tidak. Masih dilakukan penyelidikan,” ucapnya, dikutip Tribunjogja.com dari Wartakotalive.com.
Selain itu, kata dia, tidak ada barang-barang milik korban yang hilang.
Saat ini ada tiga saksi yang tengah dimintai keterangan terkait kematian korban.
Diwartakan Kompas.com, Selasa (8/7/2025), jenazah korban tengah diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
“Korban sudah kami bawa ke RSCM untuk otopsi. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, polisi juga tengah mengumpulkan bukti-bukti di lokasi tewasnya diplomat Kemlu ini.
“Tim kami masih mendalami dan menganalisa seluruh keterangan saksi, CCTV, dan barang bukti lainnya untuk mengungkap penyebab kematian korban,” kata Susatyo.
Susatyo meminta publik bersabar dan jangan berspekulasi mengenai penyebab kematian Arya Daru Pangayunan.
"Kami minta masyarakat tidak menyebarkan kabar yang tidak benar. Biarkan proses hukum berjalan dan kami akan menyampaikan perkembangan penyelidikan secara berkala,” tuturnya.
Rabu, 9 Juli 2025
Pada Rabu (9/7/2025) pagi, jenazah Arya Daru yang dijemput istri dan anak-anaknya sudah dalam perjalanan dari Jakarta menuju rumah duka di Bantul, DIY.
Menurut keterangan Bagus, kakak ipar Daru, jenazah akan dimakamkan Rabu sore sekitar pukul 15:30 WIB.