TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, hadir dalam pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar DIY, Minggu (18/5/2025).

Namun, tidak sekadar hadir, dalam kesempatan tersebut, Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu mengaku bernostalgia dan menikmati momen demi momen.

Bukan tanpa alasan, dirinya pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar DIY sepanjang periode 1977 - 1998, atau sebelum ditasbihkan menjadi Gubernur DIY.

"Saya menghadapi bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, seperti bernostalgia," katanya, saat didapuk memberikan sambutan di pembukaan Musda XI DPD Partai Golkar DIY, di Royal Ambarukmo Yogyakarta.

Baca juga: Buka Musda XI DPD Golkar DIY, Ini Harapan Bahlil Lahadalia untuk Calon Ketua Baru

Hanya, Sri Sultan HB X mengisahkan, kebersamaannya dengan partai berlambang pohon beringin tersebut harus berakhir di tengah jalan, karena terkendala regulasi.

"Dengan terbit Undang-undang Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2012, di situ tercantum bahwa Gubernur DIY tidak boleh menjadi kader, apalagi pengurus partai politik. Konsekuensinya, saya kembalikan (KTA Partai Golkar)," ujarnya.

Sri Sultan HB X pun berharap, Musda XI DPD Partai Golkar DIY berjalan lancar, dengan mengusung semangat tata krama dan gotong royong dalam pengambilan keputusan.

Dengan begitu, forum tertinggi partai di tingkatan provinsi ini dapat memperkuat sinergitas antar elemen, baik pemerintah daerah, parpol, dan masyarakat.

"Saya yakin, Musda XI Partai Golkar DIY ini akan menghasilkan keputusan-keputusan bijak, aspiratif, dan konstruktif, yang dapat memperkuat konsolidasi internal, sekaligus menjawab tantangan eksternal di era yang terus berubah," ucapnya. (*)