Proses pembangunan selesai menjelang awal pandemi Covid-19.
"Awalnya dulu tidak ada jembatan. Baru mulai diinisiasi sekitar tahun 2017 atau 2018. Selesai sekitar awal 2019," ujarnya.
Pemerintah desa mengaku sudah berupaya melaporkan kondisi tersebut ke Dinas PUPR Kabupaten Magelang meski baru secara lisan.
Terbaru, pihak desa telah menyusun dan mengirim surat resmi, yang ditandatangani kepala desa, ke DPUPR.
Namun, upaya itu belum membuahkan hasil yang jelas.
Salah satu kendala utama adalah ketidakjelasan status kepemilikan jembatan.
Disebut-sebut, jembatan ini merupakan proyek nasional dan belum diserahterimakan ke pemerintah daerah atau desa.