Hasil sementara menunjukkan dua soal yang dinilai bermasalah hanya memiliki kemiripan dan tidak terbukti bocor dari penyusun atau guru di sekolah.
“Jadi sudah kami klarifikasi, kami sampaikan bahwa ini kami telusuri kembali persoalan ini. Nanti akan kami identifikasi dua soal yang mirip tersebut, untuk mengetahui sejauh mana kemiripannya. Mudah-mudahan nanti bisa terlihat secara objektif apakah memang sangat mirip atau tidak. Dan hanya dua soal itu saja, akan kami jadikan soal bonus,” kata Suhirman, Kamis (8/5/2025).
Soal tersebut akan dianggap benar bagi semua peserta. “Dua soal itu akan dianggap benar secara otomatis,” tegasnya.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghargaan terhadap siswa yang telah belajar secara serius.
“Kami ingin menghargai siswa-siswa yang sudah belajar dengan sungguh-sungguh. Dan tidak semua siswa melihat atau terpengaruh oleh dua soal itu,” ujar Suhirman.
Unggahan yang memicu polemik muncul dari akun X (dulu Twitter) bernama @ayamkalasanenk.
Akun tersebut mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dan beberapa foto lembaran soal yang disebut memiliki kemiripan dengan soal ASPD mata pelajaran literasi numerasi (matematika) tahun ini.
Dalam unggahan itu, SMP Negeri 10 Yogyakarta turut disebut.
Menanggapi itu, Suhirman menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan guru maupun penyusun soal dari sekolah tersebut.
“Jadi, soal tersebut bukan berasal dari penyusun soal. Dugaan kami, soal itu berasal dari sumber pengetahuan di luar. Tidak ada keterlibatan dari penyusun,” katanya.
“Ya, dari luar pihak sekolah dan bukan dari penyusun soal. Kami tidak bisa menjelaskan lebih jauh. Intinya, bukan dari penyusun atau pihak internal,” tambahnya.
Klarifikasi ini sekaligus menegaskan bahwa SMP Negeri 10 tidak terlibat.
“Betul. Penyusun soal juga tidak terlibat. Itu yang perlu kami luruskan.”
Sebagai tindak lanjut, Disdikpora akan memperketat prosedur pengamanan dan distribusi soal.
“Kami harus lebih hati-hati. Meskipun penyusunnya tidak terlibat, tetap perlu ada kewaspadaan. Semua penyusun soal dikarantina, dan pengawasan juga akan kami perketat,” kata Suhirman.