Microsoft kemudian mengintegrasikan Skype ke berbagai produk miliknya seperti Outlook dan konsol game Xbox. Namun seiring perkembangan teknologi dan kehadiran platform pesaing seperti Zoom, WhatsApp, Google Meet, hingga Discord, pamor Skype mulai memudar.
Ironisnya, saat pandemi Covid-19 melanda dan kebutuhan akan layanan video call meningkat tajam, Skype justru tertinggal.
Momentum itu justru dimanfaatkan lebih baik oleh aplikasi lain, termasuk Teams yang juga dikembangkan oleh Microsoft.
3. Langkah Penyederhanaan Layanan Komunikasi
Penutupan Skype disebut Microsoft sebagai bagian dari strategi penyederhanaan portofolio layanan komunikasi.
Dengan hanya mengandalkan satu platform utama, yaitu Teams, perusahaan berharap bisa memberikan pengalaman komunikasi yang lebih terintegrasi untuk pengguna individu maupun bisnis.
Bagi pengguna Skype, Microsoft memastikan bahwa akun mereka tetap dapat digunakan untuk mengakses Teams.
Dengan login menggunakan akun Skype, pengguna bisa melanjutkan komunikasi melalui layanan yang baru tersebut.
4. Akhir Era, Awal Baru
Kabar ditutupnya Skype membawa nostalgia tersendiri bagi banyak orang.
Aplikasi ini pernah menjadi jembatan komunikasi yang sangat penting menghubungkan keluarga yang terpisah jarak, mempererat hubungan personal dan profesional, bahkan membantu pendidikan jarak jauh di masa awal internet berkembang.
Kini, dengan berakhirnya perjalanan panjang Skype, berakhir pula sebuah bab penting dalam sejarah komunikasi digital.
Namun warisan Skype tetap abadi, sebagai salah satu pionir yang membuka jalan bagi teknologi komunikasi global yang kita nikmati saat ini.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )