TRIBUNJOGJA.COM – Media sosial X diramaikan dengan unggahan seorang penumpang perempuan yang mengaku mengalami intimidasi saat menaiki Kereta Api (KA) Sri Tanjung pada Kamis (10/4/2025).
Dalam unggahan tersebut, ia menyebut dimaki, diteriaki, hingga diajak berduel oleh sesama penumpang setelah kursi yang dipesannya diduduki orang lain.
Insiden ini terjadi di dalam KA Sri Tanjung relasi Stasiun Kertosono, Nganjuk menuju Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.
Korban, yang juga pengunggah cuitan, mengaku meminta bantuan kondektur setelah terus-menerus dimarahi oleh anggota keluarga penumpang lain yang menempati kursi tidak sesuai nomor tiket.
Menurut pengakuannya, penumpang pria yang merupakan anggota keluarga tersebut bahkan mengancam akan melaporkannya ke polisi dan mengaku memiliki "backingan" aparat.
"Si bpk ngoceh keluar jalur dg blg saya ‘G*****, GAPUNYA AKHLAK, A**, dsb’. Sampe blg mau dibawa ke polisi segala krn backingan beliau polisi2 banyak. Saya yg kian merasa terintimidasi krn sudah dibentak, dimaki2, jd tontonan banyak org jg,” tulis korban dalam cuitannya.
Baca juga: KAI Daop 6 Amankan Barang Tertinggal Penumpang Senilai Rp280 Jutaan
Kronologi Kejadian
Korban menuturkan, saat menaiki KA Sri Tanjung, ia mendapati kursi 13A yang telah dipesannya sudah diduduki oleh seorang anak kecil.
Di kursi sebelahnya, 14A dan 14B, sudah ditempati oleh dua perempuan, salah satunya lanjut usia.
Ia kemudian meminta izin untuk duduk sesuai nomor tiket, namun tidak mendapat respons. Bahkan, setelah mengulang permintaannya, salah satu penumpang menanggapinya dengan sikap sinis dan anak kecil tersebut berpindah dengan nada kesal.
“Alah mbak podo ae kok lungguh ndi ae,” tulis korban menirukan ucapan penumpang lain.
Korban sempat menjelaskan bahwa ia memilih kursi dekat jendela karena baru menjalani biopsi dan jahitannya belum kering.
Namun, respons dari penumpang di kursi 14 justru menyarankan agar ia naik mobil saja jika ingin nyaman.
Tak hanya soal kursi, konflik memanas saat korban mencoba menyimpan koper di bagasi atas.
Ia meminta izin untuk menggeser tas milik penumpang di kursi 14, namun kembali diabaikan.
Saat itu, muncul seorang pria berbaju hijau yang langsung memarahi korban karena tas keluarganya digeser.