TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Situasi ekonomi di masyarakat saat ini disebut tengah lesu yang menyebabkan daya belinya menurun. Meski begitu, pelaku usaha di Kulon Progo mengeklaim aktivitas usahanya saat ini masih belum merasakan dampak lesunya ekonomi.
Seperti yang diungkapkan oleh Pargono, pemilik Murakabi Craft di Kapanewon Nanggulan. Usahanya bergerak di bidang produksi barang kerajinan berbahan serat alam.
Ia mengaku sampai saat ini produksi kerajinan Murakabi Craft belum terganggu dengan melemahnya kondisi ekonomi. Atau bahkan dengan perang dagang internasional.
"Sampai saat ini belum dirasakan ya, tapi belum tahu ke depan seperti apa," kata Pargono dihubungi pada Kamis (10/04/2025).
Barang kerajinan Murakabi Craft saat ini sudah menembus pasar tradisional meliputi Asia, Eropa, dan Afrika. Sedangkan untuk pasar lokal, kebanyakan pemesanan datang dari Bali.
Pargono bahkan menyebut saat ini pihaknya tengah disibukkan dengan proses produksi barang kerajinan yang sudah dipesan. Sebab pemesanannya sudah dilakukan sejak sebelum libur Lebaran kemarin.
"Kami kan baru kembali beraktivitas setelah libur Lebaran, dan fokusnya sekarang menyelesaikan pesanan yang sudah masuk," jelasnya.
Pargono pun memastikan tidak ada pembatalan pesanan dari para tamunya tersebut. Semua saat ini dikerjakan agar bisa memenuhi tenggat waktu yang disepakati.
Kendati belum bisa menerawang kondisi ke depan, ia meyakini usahanya tetap aman di tengah situasi ekonomi yang tak pasti. Apalagi saat ini pihaknya tengah memperkuat pasar lokal.
"Justru pasar lokal ini yang terus kami kembangkan agar tidak terlalu bergantung pada ekspor," ujar Pargono.
Tak hanya usaha besar macam Murakabi Craft, usaha kecil yang dikelola oleh Rahman, warga Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates pun diklaim masih aman dari pelemahan ekonomi. Usahanya berupa sewa seserahan dan mahar untuk pernikahan.
Ia mengatakan saat ini justru pesanannya sedang ramai karena banyaknya hajatan usai Lebaran. Setidaknya ia bisa melayani 5 sampai 7 pesanan setiap minggunya.
"Tiap pemesan rata-rata menyewa sebanyak 6 sampai 10 boks seserahan," ungkap Rahman.
Tiap boks seserahan ia patok di harga Rp 45 ribu untuk sekali sewa. Pesanannya pun saat ini merambah ke wilayah Sleman, Bantul, dan Purworejo di Jawa Tengah.(alx)