Ketika manusia mengeksploitasi alam tanpa batas, dampaknya adalah bencana seperti longsor, banjir, dan kekeringan.
Kerusakan lingkungan bukan hanya fenomena alam biasa, tetapi juga akibat dari ketidakseimbangan yang diciptakan manusia.
Sultan HB X dalam acara penanaman pohon di Kaliurang, 20 Januari 2025, Dengan menanam 100 pohon langka, beliau mengingatkan bahwa merawat alam adalah tanggung jawab moral dan sosial.
Semua agama mengajarkan pentingnya menjaga alam sebagai amanah yang diberikan kepada manusia. Jika pohon ditebang, harus ada usaha menanam kembali. Jika tanah dieksploitasi, harus ada langkah pemulihan untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Gerakan lintas iman juga mendukung kesadaran ini. Para pemimpin organisasi kepemudaan dari berbagai agama sepakat bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Ketua Umum Pemuda Katolik, Ketua Umum GAMKI, Ketua Umum GP Ansor, dan banyak tokoh lainnya turut serta dalam aksi penanaman pohon sebagai simbol persatuan dalam menjaga bumi.
Air untuk Masa Depan Peradaban menjadi tema utama dalam gerakan ini. Air bukan hanya kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sumber kehidupan bagi generasi mendatang. Ketika sumber air di gunung terjaga, maka kehidupan di daerah yang lebih rendah pun tetap lestari.
Ekofeminisme: Perjuangan Menjaga Ibu Pertiwi
Dalam banyak masyarakat, perempuan sering kali menjadi penjaga utama sumber daya alam. Mereka bertanggung jawab dalam mengurus air, mengolah hasil panen, dan menjaga kelangsungan hidup keluarga. Namun, mereka juga menjadi kelompok yang paling terdampak ketika lingkungan rusak.
Eksploitasi alam sering kali berjalan seiring dengan ketidakadilan terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya.
Ketika sumber air mengering akibat penambangan pasir, perempuan harus berjalan lebih jauh untuk mencari air.
Ketika lahan pertanian rusak, perempuan harus mencari cara baru untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Menjaga keseimbangan alam juga berarti membangun keadilan sosial. Dengan memulihkan lingkungan, kita membantu kelompok yang paling terdampak oleh kerusakan lingkungan.
Memulihkan gunung dan sumber daya alam berarti menjaga kehidupan bagi banyak orang, termasuk perempuan yang selama ini menjadi pilar dalam pelestarian lingkungan.
Gunung Bali Gunung: Titah Kenegaraan untuk Masa Depan
Apa yang dilakukan oleh Sri Sultan HB X bukan hanya aksi lokal di DIY, tetapi juga bagian dari titah tentang masa depan bangsa.