RSUD Panembahan Senopati Bantul Sebut Kasus Hipertensi, Gula hingga Stroke Dominan Sepanjang 2024
RSUD Panembahan Senopati Bantul mencatat kasus hipertensi, gula, jantung dan stroke menjadi penyakit yang dominan
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - RSUD Panembahan Senopati Bantul mencatat kasus hipertensi, gula, jantung dan stroke menjadi penyakit yang dominan atau paling banyak ditemukan atau dialami oleh pasien-pasiennya sepanjang tahun 2024.
"Memang penyakit-penyakit itu berkaitan dengan penyakit degeneratif dan bukan penyakit yang menular. Jadi, penyakit itu muncul karena ada pola hidup atau lifestyle, usia, dan sebagainya," kata Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul, Atthobari, kepada awak media, Kamis (19/12/2024).
Namun, Atthobari tidak membeberkan jumlah pasien yang mengalami kasus tersebut dan jumlah pasien yang sudah ditangani oleh pihaknya.
Meski demikian, pihaknya memperkirakan kasus itu akan meningkat pada momen-momen hari besar, baik itu momen Lebaran Idulfitri dan sejenisnya, hingga momen Natal dan pergantian tahun baru.
"Jadi, penyakit tersebut juga tidak terlepas dari mobilitas masyarakat selama merayakan momen-momen hari besar," tutur Atthobari.
Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Panembahan Senopati Bantul, Budi Nur Rokhmah, menyampaikan selain penyakit tersebut, juga ada kenaikan pola penyakit demam dengue (DD).
"Tren penyakit DD itu sempat menempati tren 10 besar penyakit yang terjadi pada bulan kemarin (November 2024). DD itu baru naik bulan kemarin, karena memasuki musim-musim hujan," jelasnya.
Baca juga: Kesiapan Jelang Nataru, RSUD Panembahan Senopati Bantul Susun Jadwal Pelayanan yang Berbeda
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan lingkungan serta menjaga pola hidup bersih dan sehat, agar meminimalisasi peningkatan penyakit tersebut.
"Saat ini, kami juga menyiapkan tempat tidur (TT) untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami ada 290 TT yang terdiri atas VIP sejumlah 26 TT, kelas I sejumlah 24 TT, kelas II sejumlah 34 TT, kelas III sejumlah 139 TT, dan lain sebagainya," tutur dia.
Disampaikannya, ruang TT tersebut juga ada yang dibagi untuk layanan khusus di Intensive Care Unit (ICU), ruang rawat khusus, High Care Unit anak, hingga ruang isolasi.
"Untuk tingkat ketergunan TT, rata-rata selama 2024 mencapai 65 persen. Ini masih dalam batas normal. Kami masih memiliki 30-35 persen ruang kosong, yang nantinya bisa kami maksimalkan jika ada kejadian massal," tandasnya.(*)
Code Stroke: Kenali Gejala, Selamatkan Nyawa |
![]() |
---|
Gaya Hidup hingga Pola Makan Jadi Penyumbang Terbesar Kasus Hipertensi di Gunungkidul |
![]() |
---|
KABAR DUKA Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf Meninggal Dunia Akibat Stroke |
![]() |
---|
Kabar Duka: Suami Najwa Shihab Ibrahim Sjarief Assegaf Meninggal Dunia karena Stroke |
![]() |
---|
IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul Tetap Buka 24 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.