Saat itu, KA melaju dengan kecepatan 113—120 kilometer per jam.
Masinis pun ternyata juga tidak mengetahui jika ada orang yang menemper keretanya.
"Saat dicek di Depo Yogyakarta, petugas menemukan bercak darah mengering di lokomotif KA Taksaka," ungkapnya.
Krisbiyantoro pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di area jalur kereta.
Sebab akan membahayakan nyawa mengingat banyak frekuensi KA yang melintas dengan kecepatan tinggi.(*)