Berita Kecelakaan

Temuan Jasad Seorang Pria di Tepi Rel KA di Temon Kulon Progo, Diduga Korban Tertemper Kereta Api

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi penemuan jasad pria di tepi rel kereta wilayah Kapanewon/Kecamatan Temon, Kulon Progo, Sabtu (19/10/2024) pagi. Pria tersebut diduga menemper atau tertemper kereta yang tengah melintas hingga meninggal dunia.

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Seorang pria ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tepi rel kereta wilayah Padukuhan Tegalsari, Kalurahan Janten, Kapanewon/ kecacmatan Temon, Kulon Progo.

Jasadnya ditemukan pada Sabtu (19/10/2024) pagi.

Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti mengatakan jasad tersebut dilihat oleh warga yang melintas.

"Sekitar pukul 05.00 WIB, warga tersebut melihat ada orang tergeletak di dekat rel, lalu melaporkannya ke petugas Stasiun Wojo di Purworejo, Jawa Tengah," jelas Novi memberikan keterangannya pada Minggu (20/10/2024).

Rupanya, di saat yang sama petugas dari Stasiun Kedundang, Temon menerima informasi dari petugas Stasiun Yogyakarta.

Informasinya adalah ditemukan bercak darah pada bodi Kereta Api (KA) Taksaka yang baru saja tiba di stasiun dari Jakarta.

Para petugas pun kemudian mendatangi lokasi dan mendapati tubuh pria yang masih tergeletak di pinggir rel.

Menurut Novi, jasad tersebut tergeletak di tepi jalur kereta KM 03+05.

"Saat dicek, kondisi pria tersebut sudah meninggal dunia," ujarnya.

Baca juga: Warga Kalirejo Kokap Kulon Progo Mengais Sumur Kering Demi Penuhi Kebutuhan Air Bersih

Aparat dari Polsek Temon pun kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

Novi mengatakan jasad pria tersebut ditemukan dalam kondisi luka berat.

Berdasarkan penelusuran, diketahui pria tersebut berinisial AR (45) yang ternyata adalah warga setempat.

Hingga kini, aparat masih mendalami penyebab pasti meninggalnya AR.

"Saat ini jasad AR sudah berada di RSUD Wates untuk penanganan lebih lanjut," kata Novi.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menyampaikan ada dugaan jika AR tertemper atau menemper saat (KA) Taksaka melintas di jalur tersebut. Kejadiannya diperkirakan menjelang subuh

Saat itu, KA melaju dengan kecepatan 113—120 kilometer per jam.

Masinis pun ternyata juga tidak mengetahui jika ada orang yang menemper keretanya.

"Saat dicek di Depo Yogyakarta, petugas menemukan bercak darah mengering di lokomotif KA Taksaka," ungkapnya.

Krisbiyantoro pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di area jalur kereta.

Sebab akan membahayakan nyawa mengingat banyak frekuensi KA yang melintas dengan kecepatan tinggi.(*)

Berita Terkini