TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2968 mdpl) meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 16 kali ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng selama enam jam terakhir, terhitung mulai Kamis (18/7/2024) pukul 00.00-06.00 WIB.
Luncuran lava pijar mengarah ke barat daya maksimal 2000 meter.
Dalam periode yang sama, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat 22 kali gempa guguran (Amplitudo : 3-37 mm, Durasi : 10.6-182.56 detik).
Sampai sejauh ini BPPTKG masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: UPDATE Aktivitas Gunung Merapi, Selasa 16 Juli 2024: Terpantau 15 Kali Keluarkan Guguran Lava
Adapun cuaca Gunung Merapi pagi ini cenderung cerah dan berawan, dengan angin yang dominan bertiup tenang ke arah barat.
Sementara, suhu udara berada di kisaran 12.5-17 °C, kelembaban udara 59-98.8 persen, serta tekanan udara 768-918.6 mmHg.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (aka)