UPDATE Aktivitas Gunung Merapi, Selasa 16 Juli 2024: Terpantau 15 Kali Keluarkan Guguran Lava

Menurut pengamatan BPPTKG Yogyakarta periode Selasa (16/07/2024) pukul 00.00-06.00, Gunung Merapi teramati 15 kali guguran lava.

Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumarga
Ilustrasi : Kondisi Gunung Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava hingga pagi ini.

Menurut pengamatan BPPTKG Yogyakarta periode Selasa (16/07/2024) pukul 00.00-06.00, Gunung Merapi teramati 15 kali guguran lava.

Guguran lava tersebut mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1800 meter.

Teramati pula adanya guguran, dengan jumlah  21, dengan amplitudo : 3-30 mm, dan durasi : 13.3-174.6 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat.

Suhu udara 14.2-16 °C, kelembaban udara 70-88 persen, dan tekanan udara 768-918 mmHg. 

Sementara menurut pengamatan visual, gunung jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 75 m di atas puncak kawah. 

Hingga saat ini Gunung Merapi berstatus siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau untukk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi, dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved