Sebab, mungkin dikarenakan human error, rasa takut, dan trauma, sehingga keterangan yang dihimpun polisi dari para saksi terutama siswa, masih belum sempurna.
Belum lagi, pihaknya juga mengaku menemui kendala karena keluarga korban masih enggan memberikan keterangan.
Lantaran keluarga korban dan teman-temannya tersebut sudah dekat layaknya saudara.
Sehingga, keluarga korban memilih tidak membuat laporan dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.
"Kalau kami melakukan pemberkasan setidaknya harus ada keterangan dari pihak mereka (keluarga korban). Karena kalau kami teruskan beresiko kekurangan, berkas tidak sempurna, sehingga akan bolak-balik, bahkan tidak cukup bukti. Tetapi proses itu belum dilakukan lagi karena pohak keluarga masih trauma, jadi kami minta keterangan kalau mereka sudah sanggup," jelas dia.
Terpisah, Kakak mendiang FN (Fajar Nugroho), Bayu Nugroho, menyebut pihak keluarganya sudah mengikhlaskan kejadian tersebut.
Oleh karena itu, pihak keluarga tidak akan melanjutkan ke proses hukum.
Kendati demikian, Bayu berharap pasca kejadian itu, pihak sekolah bisa membenahi kolam ikan SMAN 1 Cawas , sehingga diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Saya juga berharap, teman-temannya bisa bersilahturahmi ke sini. Lalu, apapun kesalahan yang pernah dilakukan Fajar kepada teman-temannya, kami meminta untuk dimaafkan," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )