Tol Jogja Solo

Tergerus Tol Jogja-Solo, Pembangunan Gedung Relokasi SD Negeri Nglarang Masuk Tahap Pembuatan DED

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pekerja proyek tol Jogja Solo paket 2.2 sedang bekerja di sekitar bangunan gedung SD Negeri Nglarang, Tlogoadi, Kabupaten Sleman. Sekolah di Kapanewon Mlati ini terdampak pembangunan jalan tol dan kini menunggu direlokasi.

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Nglarang di Kalurahan Tlogoadi, Mlati, Kabupaten Sleman tergerus pembangunan jalan Tol Jogja Solo paket 2.2 yang menghubungkan Tirtoadi hingga Trihanggo.

Hampir seluruh bangunan sekolah terdampak, proyek strategis nasional itu.

Proses relokasi siswa, menunggu pembangunan gedung baru yang kini memasuki tahap pembuatan detail engineering design (DED). 

"Persiapan relokasi SD Negeri Nglarang sudah on the track. Kami menyiapkan DED-nya yang sekarang proses pembuatan. Setelah itu, nanti pekerjaan itu akan dilelang oleh JMJ. Kemudian dilakukan pembangunan," kata Pejabat Humas PT Adhikarya, kontraktor pembangunan jalan Tol Jogja Solo paket 2.2, Agung Murhandjanto, Kamis (11/7/2024). 

Sebelum PT JMJ (Jasa Marga Jogja-Solo) lelang pekerjaan dilakukan, rancangan DED tersebut akan diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman untuk meminta persetujuan.

Jika telah disetujui baru dilakukan pembangunan. 

Agung mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengganti fasilitas umum maupun fasilitas sosial yang terdampak pembangunan jalan tol.

Termasuk di dalamnya sekolah maupun masjid.

Adapun untuk SD Negeri Nglarang, lahan relokasi telah disiapkan.

Lokasi lahan pengganti, kata dia, menempati tanah kas desa yang lokasinya bergeser sekira 300 meter ke utara dari lokasi semula. 

"Luas lahan yang disiapkan lebih luas dari sebelumnya," kata dia. 


Agung tidak merinci berapa total luas lahan pengganti yang izinnya sedang diurus tersebut. Namun, kata dia lebih dari cukup untuk membangun sarana dan prasarana yang terdampak. Menurutnya, hampir semua bangunan di SDN Nglarang tergerus. Mulai dari ruang kelas, ruang guru, laboratorium komputer, Musala, ruang UKS hingga kamar mandi. Semua gedung tersebut akan dibangunkan di tempat baru. 


Pantauan dilokasi, gedung SDN Nglarang saat ini berbatasan dengan proyek pembangunan jalan tol. Sejumlah alat berat sudah bekerja di dekat lokasi. Gedung sekolah dengan proyek hanya terpisah dengan jalan. Adhikarya memasang pagar PPDU (pagar proyek daur ulang) untuk melokalisasi area proyek sekaligus pengaman agar tanah tidak longsor ke area gedung sekolah. 


"Iya. Kami kasih pagar PPDU untuk mengantisipasi timbunan tidak melongsori sekolah. Sementara kami amankan, sampai nanti relokasi," kata Agung. 


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana meminta agar pengerjaan pembangunan jalan tol, terutama suara alat berat tidak mengganggu proses belajar mengajar siswa. Artinya penggunaan alat-alat berat dengan suara nyaring bisa diminimalisir untuk dilakukan diluar jam anak sekolah. Mengingat, hingga kini gedung SD Negeri Nglarang masih aktif digunakan sebagai tempat belajar mengajar sembari menunggu gedung relokasi dibangun. 


"Harapannya (gedung relokasi dibangun dengan) kondisi lebih bagus dan nyaman dari sebelumnya. Masyarakat lebih terfasilitasi pelayanannya," kata Ery.( Tribunjogja.com )

Berita Terkini