Apa Itu Tradisi Nawu Sendang Seliran di Makam Raja Mataram Kotagede? Begini Sejarahnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu prosesi dalam acara Nawu Sendang Selirang di Komplek Masjid Besar Mataram Kotagede, Minggu (18/5). Upacara Nawu Sendang Selirang adalah upacara pembersihan dua sendang yakni sendang kakung dan sendang putri.

Di sendang, para abdi dalem akan mengambil air secara simbolik sebanyak 3 kali menggunakan siwur, kemudian air tersebut akan dimasukkan ke dalam kendi dan dibawa kendi itu dengan jodhi yang dipikul. 

Makna Tradisi Nawu Sendang Seliran di Makam Raja Mataram Kota Gede

Salah satu prosesi dalam acara Nawu Sendang Selirang di Komplek Masjid Besar Mataram Kotagede, Minggu (18/5). Upacara Nawu Sendang Selirang adalah upacara pembersihan dua sendang yakni sendang kakung dan sendang putri. (Tribun Jogja/Dwi Nourma Handito)

Melansir laman resmi budaya.jogjaprov.go.id, Tradisi Nawu Sendang Seliran yang dilaksanakan di Kompleks Makam Raja Mataram, Kotagede, merupakan gambaran bersatunya Kraton dengan masyarakat.

Tradisi ini juga menjadi simbol manunggalnya ulama dan umaro atau pemimpin. 

Tak heran, banyak warga dilibatkan dalam acara ini sebagai prajurit.

Meski begitu, Tradisi Nawu Sendang Seliran sempat menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Ada yang menganggap tradisi ini mengandung unsur kesyirikan.

Namun, pihak abdi dalem dan penyelenggara menegaskan bahwa kegiatan ini hanya bersifat simbolis dan jauh dari unsur mistis dan magis. (Tribunjogja.com/ANR)

Berita Terkini