Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - BPPTKG mengamati terjadi 15 kali guguran lava sepanjang periode pengamatan Rabu (03/04/2024) pukul 00.00-06.00.
Guguran lava tersebut mengarah ke Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.
BPPTKG juga mencatat sejumlah kegempaan.
Terjadi 43 guguran, denga amplitudo : 2-15 mm, dan durasi : 29.56-169.7 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadui 6 kali, dengan amplitudo : 2-11 mm, S-P : 0.4-0.7 detik, dan durasi : 5.4-9.04 detik.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa 7,2 SR Guncang Taiwan, Filipina dan Jepang Minta Warga Waspadai Tsunami
Vulkanik Dangkal terjadi 1 kali, dengan amplitudo : 62 mm, dan durasi : 9.48 detik.
Kemudian tektonik jauh terjadi 1 kali, amplitudo : 2 mm, S-P : 19.82 detik, durasi : 85.08 detik.
Menurut pengamatan meteorologi, cuaca mendung dan berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Suhu udara 18-20 °C, kelembaban udara 80-99 persen, dan tekanan udara 768.2-918.3 mmHg.
Sementara menurut pengamatan visual, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah nihil.
Hingga saat ini,Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Termasuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
BPPTKG akan terus memantau perkembangan aktivitas Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)