Hadir pula sebagai narasumber yakni Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Ilsa Haruti Suryandari, SIP., M. Sc., CA., Ak., CFP., AEPP. Dalam kesempatan tersebut, Ilsa mengatakan bahwa pengelolaan keuangan ini sangatlah penting terutama bagi pebisnis pemuda.
"Mungkin bagi pebisnis pemula, biasanya untuk pengelolaan keuangan ini dipikir nanti dulu, yang penting bisnisnya laku. Padahal kalau kita ingin naik kelas, pencatatan keuangan itu sangat penting supaya uang pribadi itu kemudian tidak tercampur dengan uang bisnis," ujarnya.
"Selanjutnya, pencatatan keuangan ini penting supaya tahu apa tujuan kita. Jadi kita harus punya target, kalau dari mikro mau naik kelas ke menengah harus mencapai target tertentu. Nah untuk tahu apakah kita sudah mencapai menengah atau belum, itu kita harus memiliki pencatatan keuangan supaya nanti kita bisa melihat apakah usaha kita masih tergolong mikro atau naik menengah," imbuhnya.
Pentingnya pencatatan keuangan, lanjut Ilsa, yakni untuk mendapatkan sumber pinjaman usaha.
"Selama ini orang tahu pendanaan itu yang paling mudah lewat pinjol, yang kemudian sering dipakai oleh pelaku usaha untuk mendapatkan pinjaman usaha dengan mudah. Tapi kalau kita punya pencatatan keuangan, itu ada pilihan yang lain lagi yakni crowdfunding atau urun dana. Jadi pelaku usaha bisa meng-upload atau mengajukan proposal bisnis ke crowdfunding tersebut, kemudian nanti akan ada investor, kalau memang proposal teman-teman itu menarik maka akan ada yang membantu mendanai. Jadi membuat anggaran, kemudian proyeksi keuangan, supaya investor tahu bisnis ini rugi atau laba, dan berapa lama untung akan didapat," terangnya.
Narasumber lainnya yakni CEO BHMTC, Bio Hadikesuma memaparkan bahwa dari perspektifnya sebagai pelaku usaha bisnis merupakan main job.
"Sementara selama 19 tahun sebagai pebisnis, saya mengamati bahwa rata-rata orang di Indonesia menjadikan bisnis sebagai second job. Kalau dia memusatkan konsentrasinya kepada usaha itu ada potensi usahanya bisa menyerap banyak tenaga kerja, tapi karena hanya second job akhirnya usahanya hanya dia jalankan sendiri," ujarnya. (*)