TRIBUNJOGJA.COM - Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang mengeklaim bahwa mikrofon nirkabel dapat menyebabkan kematian mendadak.
Pengunggah menyatakan kematian mendadak tersebut dikarenakan frekuensi mikrofon nirkabel bertabrakan dengan frekuensi bluetooth yang ada dalam tubuh manusia.
Disebutkan oleh penulis bluetooth dimasukkan melalui vaksin Covid-19.
Penulis mengkaitkan dengan kasus kematian mendadak saat seseorang di dalam panggung atau saat memegang mic wireless.
Kementerian Kominfo RI menyatakan informasi yang mengeklaim frekuensi bluetooth dari mikrofon nirkabel dapat menyebabkan kematian mendadak adalah hoax.
Sementara dilansir dari Kompas.com, Dosen Teknik Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) Syarif Hidayat menjelaskan bahwa secara garis besar gelombang elektromagnetik terdiri atas gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang X-ray.
Dan yang berbahaya itu adalah gelombang X-ray ke atas.
Baca juga: HOAX! ETLE Bakal Tilang Pengendara di Jalan Kecil Perkampungan
“Gelombang elektromagnetik yang berbahaya meskipun paparannya sangat rendah adalah gelombang X-Ray, Gama, Kosmik, itu dibatasi penggunaannya. Di bawah itu gelombangnya tidak bersifat radiasi," ujar Syarif.
Ia menambahkan, frekuensi yang ada pada mikrofon nirkabel umumnya tidak berbahaya.
Gelombang elektromagnetik yang saling bertabrakan juga tidak akan menimbulkan bahaya seperti kematian mendadak.
Sementara itu, terkait bluetooth yang terkandung dalam vaksin Covid-19, hal tersebut juga merupakan hoax yang marak beredar di masa pandemi.
Kementerian Kominfo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi atau diselewengkan.
Kominfo pun turut mengimbau agar masyarakat selalu merujuk sumber-sumber tepercaya seperti situs pemerintah dan/atau media yang kredibel.(*)