Gunung Merapi

Hujan Abu Dampak Awan Panas Guguran Gunung Merapi Jumat Malam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hujan Abu Dampak Awan Panas Guguran Gunung Merapi Jumat Malam. FOTO: Dokumentasi hujan abu hari ini, Jumat (1/12/2023) dari warga Selo, Boyolali, Jateng.

Tribunjogja.com - Terjadi awan panas guguran (APG) di Gunung Merapi Jumat (1/12/2023) malam pukul 19:47 WIB.

Data itu dilaporkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui akun Twitter @BPPTKG.

Berdasarkana data, awan panas guguran memiliki jarak luncur 1.200 meter (m) ke arah Kali Boyong dengan amplitudo maksimal 42 milimeter (mm) dengan berdurasi 132 detik.

Dampak dari awan panas guguran Gunung Merapi terjadi hujan abu di kawasan Selo, Boyolali.

Informasi itu berdasarkan keterangan video yang dibagikan warga melalui jejaring aplikasi WhatsApp.

"Lumayan deras saudara. Hujan abu terpantau sangat deras. Di lengan jaket saya ini abu, saudara. Ini (saya tunjukkan agar tidak) dikira pembohongan," tutur warga yang merekam video, dikutip Tribunjogja.com dari video yang beredar di WhatsApp.

Dokumentasi hujan abu hari ini, Jumat (1/12/2023) dari warga Selo, Boyolali, Jateng. (IST)

Status Gunung Merapi

Dikutip Tribunjogja.com BPPTKG, status Gunung Merapi periode 24 - 30 November 2023 masih SIAGA (Level 3).

Berikut isi laporan aktivitas Gunung Merapi periode 24 November 2023 sampai 30 November 2023.

Laporan Aktivitas Gunung Merapi (24-30 November 2023)

APG Gunung Merapi hari ini, Jumat (1/12/2023) malam pukul 19:47 WIB (DOK. Twitter @BPPTKG)

Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. 

Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 75 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 27 November 2023 pukul 06.45 WIB.

Pada minggu ini terjadi 2 kali awan panas guguran ke arah selatan (hulu Kali Boyong) dengan estimasi jarak luncur sejauh 1.500 m dan ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan estimasi jarak luncur sejauh 2.000 m.

Guguran lava teramati sebanyak 97 kali ke arah selatan dan barat daya, meliputi 20 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 m dan 77 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 m. 

Suara guguran terdengar 25 kali dari Pos Kaliurang dan Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 2 kali gempa Awan Panas Guguran (APG), 8 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.592 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 980 kali gempa Guguran (RF), dan 5 kali gempa Tektonik (TT). 

Intensitas kegempaan pada minggu ini masih tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak. Lampiran 1.e menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.

Jarak tunjam Electronic Distance Measurement (EDM) di sektor barat laut dari titik tetap BABO ke reflektor RB2 pada kisaran 3.842,238 m hingga 3.842,246 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,073 m hingga 3.414,078 m. 

Baseline GPS Labuhan-Jrakah berkisar pada 7.108,14 m hingga 7.108,16 m.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,1 cm/hari. 

Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 132 mm/jam selama 25 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 30 November 2023. 

Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa :

1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

2. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat "SIAGA".

3. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan- barat daya meliputi : 

Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km
Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km

Pada sektor tenggara meliputi : 

Sungai Woro sejauh maksimal 3 km
Sungai Gendol 5 km

4. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. (Tribunjogja.com)**

Berita Terkini