TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 15 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter, Selasa (28/11/2023).
Selain itu, teramati 2 kali guguran lava ke arah selatan ( Kali Boyong ) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.
Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pukul 00:00 - 06:00 WIB.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Wilayah DI Yogyakarta Selasa 28 November 2023 Pukul 09.08 WIB
Cuaca mendung dan hujan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 18.3-21 °C, kelembaban udara 98-99 persen, dan tekanan udara 872.4-949.7 mmHg. Volume curah hujan 2 mm per hari.
Visual Gunung kabut 0-III. Asap kawah nihil.
Kegempaan Guguran (Jumlah : 39, Amplitudo : 3-19 mm, Durasi : 21.04-139.12 detik).
Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 55, Amplitudo : 2-5 mm, S-P : 0.5-0.9 detik, Durasi : 6-10.52 detik).
Vulkanik Dangkal (Jumlah : 2, Amplitudo : 42-48 mm, Durasi : 8-8.48 detik).
Tektonik Jauh (Jumlah : 1, Amplitudo : 5 mm, S-P : 16.6 detik, Durasi : 135.32 detik).
Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)