Begitu juga dengan darah nifas, saat bergerak peredaran darah menjadi lancar.
Dengan mobilisasi juga akan memperlancar proses pencernaan. Namun demikian, perlu diperhatikan untuk tidak mengangkat beban berat selama proses pemulihan.
3. Beri ASI saja selama 6 bulan
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi utama bayi yang mengandung banyak nutrisi dan memenuhi sumua kebutuhan bayi.
Berikan ASI pada sang bayi, dan jangan berikan tambahan makanan lain sebelum bayi berusia 6 bulan ke atas.
Menyusui akan mengurangi resiko terkena kanker payudara. Menyusui eksklusif juga berfungsi sebagai kontrasepsi alami.
4. Memenuhi asupan gizi
Penuhi asupan gizi ibu dengan nutrisi yang baik, meliputi makanan tinggi protein untuk penyembuhan luka, makanan tinggi serat dan air putih yang cukup untuk kecukupan Jumlah ASI.
5. Perawatan luka operasi
Tetap mandi seperti biasa, keringkan luka setelah mandi. Berpakaian longgar dengan bahan katun yang menyerap keringat
6. Tanda bahaya infeksi luka dan tanda bahaya masa nifas
Kenali tanda-tanda infeksi seperti merah, gatal, bau, luka terbuka, keluar cairan dan nanah pada luka. Selain itu, tanda infeksi seperti demam lebih dari 38 derajat Celcius, pusing kepala tidak tertahankan.
Darah nifas (lochea) yang berbau busuk dan berwarna kehijauan. Pandangan kabur juga menjadi salah satu tanda bahaya nifas.
7. Dukungan pasangan dan keluarga
Dukungan pasangan serta bantuan dari keluarga akan sangat diperlukan ibu yang dalam masa pemulihan pasca operasi SC.