TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 12 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter, Kamis (2/11/2023).
Teramati juga 1 kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter.
Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pukul 00:00 - 06:00 WIB.
Baca juga: Ifan Nanda ke PSM Makassar Rezin Diop ke Persewar Waropen, Ini Penjelasan Manajer PSS Sleman
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 17.5-20 °C, kelembaban udara 59-98 persen, dan tekanan udara 768.7-919 mmHg.
Gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 75 m di atas puncak kawah.
Kegempaan Guguran (Jumlah : 22, Amplitudo : 3-18 mm, Durasi : 33.08-124.9 detik).
Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 72, Amplitudo : 3-12 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 5.5-9.04 detik)
Tektonik Jauh (Jumlah : 1, Amplitudo : 15 mm, S-P : 24.11 detik, Durasi : 299.52 detik)
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)