Dari 3 Kepala Staf, Siapa yang Paling Berpeluang jadi Panglima TNI? Begini Prediksi Pengamat

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, saat konferensi pers di Markas Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Selasa (18/4/2023).

Sementara KSAL Laksamana Muhammad Ali akan pensiun lebih cepat yakni pada April 2025.

"Begitu pula dengan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo. Beliau akan pensiun dalam enam bulan ke depan. Peluangnya tentu lebih kecil lagi," kata Khairul.

Baca juga: Panglima TNI Tunjuk Mayor Jenderal Endi Supardi jadi Komandan Korps Marinir

Kata Menantu Luhut soal peluang ditunjuk jadi KSAD

Seiring munculnya isu Agus Subiyanto bakal menjadi Panglima TNI, sosok penggantinya sebagai KSAD pun menjadi sorotan.

Salah satu jenderal yang disebut berpeluang menjadi KSAD yakni Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.

Merespons isu tersebut, Maruli menyatakan dirinya siap apabila ditunjuk sebagai KSAD.

Menurut Maruli, sebagai prajurit, dirinya harus siap apabila diberi tugas.

"Kalau tentara, ya ditunjuk, enggak ditunjuk, harus bekerja terus," kata Maruli di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Lebih jauh, Maruli enggan merespons isu dirinya bakal menjadi KSAD.

Ia hanya memberi contoh bahwa saat dirinya ditunjuk menjadi Pangkostrad, penunjukannya juga dilakukan secara mendadak.

"Dulu jadi Pangkostrad, tiba-tiba Pangkostrad, kan gitu. Di sini juga berdasarkan penilaian, biasanya sudah dinilai baik, nanti dipanggil, di-brief, kenapa kita diangkat, gitu kira-kira," ujar Maruli.

Saat ditanya kedatangannya ke Istana bertemu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) berkaitan dengan isu penunjukan dirinya sebagai KSAD, Maruli tidak membantah atau membenarkan.

Ia meminta wartawan bertanya kepada pihak Istana.

"Yang nunjuk bukan saya jadi tanya yang nunjuk, kalau saya ya enggak bisa tahu," kata dia.

Maruli beralasan, kedatangannya ke Istana untuk melaporkan kondisi mertuanya, Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini masih dirawat di Singapura.

"Ya saya kan setiap minggu melihat perkembangannya Pak Luhut, kita ngobrol-ngobrol lah bagaimana sejauh mana Pak Luhut sekarang, gitu aja sih," katanya. (*)

Berita Terkini