Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan 10 kali guguran lava pijar.
Menurut pengamatan BBPTKG pada periode Selasa (24/10/2023) mulai pukul 00.00-06.00, teramati 7 kali guguran lava pijar ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 2000 meter.
Teramati pula 3 kali guguran lava pijar ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1000 meter.
Menurut pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah nihil.
Sedangkan menurut pengamatan meteorologi, cuaca mendung dan berawan.
Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 59-97 persen, dan tekanan udara 768.3-919 mmHg.
BPPTKG juga mencatat sejumlah kegempaan.
Tercatat terjadi 39 guguran, dengan amplitudo : 3-26 mm, dan durasi : 26.16-206.04 detik.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi, Minggu 22 Oktober 2023: Luncurkan 8 Kali Guguran Lava ke Kali Bebeng
Hybrid/Fase Banyak terjadi 114 kali, amplitudo : 3-12 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, dan durasi : 4.76-9.3 detik.
Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .
BPPTKG akan terus melakukan pengawasan Aktivitas Gunung Merapi .
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. ( Tribunjogja.com )