TRIBUNJOGJA.COM - Sampah plastik menjadi permasalahan lantaran sulit terurai dan mencemari lingkungan.
Belum lagi jumlah sampah plastik yang dihasilkan oleh masyarakat cukup besar, sehingga butuh pengelolaan yang efisien agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Hal ini menjadi perhatian sekelompok mahasiswa UNY yang mengolahnya menjadi Ecobrick .
Program Ecobrick merupakan salah satu alternatif pengelolaan sampah plastik yang dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan sampah plastik lalu dimasukkan ke dalam botol dengan padat hingga menjadi Ecobrick yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
Mereka adalah Muhammad Akhdaan Al Ghozi prodi Statistika, Ayu Larasati prodi Pendidikan Matematika, Yufin Briliana prodi Pendidikan Ekonomi, Yusron Ahmad Nur Rifai prodi Teknik Sipil dan Yogi Firmansyah prodi Manajemen Pemasaran.
Menurut ketua tim Muhammad Akhdaan Al Ghozi sampah yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakat banyak menumpuk dan berceceran di sekitar kampung.
Hal ini tentu perlu penanganan yang baik, karena jika dibiarkan dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti penyebaran penyakit dan polusi udara.
Selain penumpukan sampah, kampung juga dihadapkan pada permasalahan lingkungan, tata kelola sampah serta keterampilan dalam pengelolaan sampah .
Baca juga: Dosen UNY Ajarkan Permainan Tradisional Gobak Sodor, Dakon Hingga Gasing di Amerika Serikat
Dalam hal tata kelola sampah, kampung ini dihadapkan belum terdapat inovasi untuk mengolah sampah lebih baik lagi bahkan sampah yang terkumpul dibuang langsung tanpa ada pemilahan sampah , bahkan tidak jarang dibuang begitu saja.
"Oleh karena itu, kami akan membantu mendampingi masyarakat yang diharapkan mampu meningkatkan keterampilan dalam memilah sampah yang dapat menjadi suatu inovasi yang berkelanjutan dan yang paling utama adalah meningkatnya kesadaran lingkungan masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi sampah ," ujarnya.
Ayu Larasati menambahkan membuat ecobrick bersama-sama dapat menjadi cara untuk membangun komunitas di masyarakat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Secara umum, dengan adanya program bank sampah dan Ecobrick dapat membantu meningkatkan pengelolaan sampah dengan cara yang lebih efisien, ramah lingkungan, serta berpotensi untuk menambah keterampilan kreativitas masyarakat setempat dan meningkatkan kualitas sanitasi yang lebih baik melalui produk ecobrick sebagai alternatif pengganti bata pada pembangunan infrastruktur seperti bangunan, jalan, dan sebagainya.
"Penggunaan ecobrick dapat meningkatkan kualitas sanitasi karena material yang digunakan tidak mudah lapuk serta tahan terhadap cuaca dan air," papar Ayu.
Selain itu, penggunaan ecobrick juga dapat mengurangi jumlah sampah di lingkungan sekitar yang dapat menjadi sumber penyakit.
Dengan cara ini, setiap masyarakat dapat melatih kreativitasnya melalui penerapan program ecobrick.