Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 6 Oktober 2023: Keluarkan 4 Kali Guguran Lava

Penulis: Sri Cahyani Putri
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Gunung Merapi dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati empat kali mengeluarkan guguran lava pada Jumat (6/10/2023).

Hal itu berdasarkan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pukul 00.00-06.00 WIB. 

Baca juga: Pengakuan Ibu Kandung di Subang yang Habisi Nyawa Anak Kandung: Saya Emosi Karena Dia Minta HP

"Hari ini, teramati empat kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter (m)," kata Susanta, Penyusun Laporan. 

Dalam kurun waktu yang sama, tercatat 24 kali guguran dan amplitudo: 3 - 25 milimeter (mm) dengan durasi 22.72 - 124.4 detik. 

Kemudian, hybrid atau fase banyak sejumlah 84, amplitudo: 3 - 8 mm, S-P: 0.4 - 0.5 detik dengan durasi 5.28 - 8.72 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuacanya mendung, cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah utara, suhu udara 14 - 20 derajat celcius dengan kelembapan udara 75 - 99 persen dan tekanan udara 837.2 - 918 mmHg. 

Sedangkan secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas. Kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah nihil. 

"Hingga saat ini, tingkat aktivitas di Gunung Merapi level III atau siaga," ucapnya. 

Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (scp)
 

 

Berita Terkini