Ada yang membeli untuk dimakan di tempat, ada juga yang dibungkus.
Tangan Handayani pun dengan cekatan melayani para pembeli, termasuk mencuci mangkuk yang telah digunakan agar bisa dijadikan wadah lagi.
Handayani mematok harga terjangkau untuk dawet-dawet yang dia jual.
Untuk satu mangkuk, ia beri harga Rp 4.000, dawet dibungkus campur juruh dan santan Rp 4.000, dawet dibungkus pisah (juruh dan santan) Rp 6.000 dan 1 plastik Rp 16.000.
“Biasanya buka dari jam 10.00 WIB. Kalau weekend bisa lebih pagi soalnya dibantu anak saya,” tambahnya.
Ia tidak dapat memperkirakan berapa banyak dawet yang bisa ia buat setiap hari dan hanya menunjukkan empat panci besar sebagai tempat dawetnya.
Selain terbuat dari tepung beras, dawet racikan Handayani juga berwarna, menggunakan pewarna makanan yang aman.
Tak heran, dawetnya terlihat lebih berwarna dan menarik untuk ditenggak. (Ard)