TRIBUNJOGJA.COM - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan telah dibuka secara terbatas usai sempat dilakukan penutupan sementara oleh Pemerintah DI Yogyakarta selama 23 Juli-5 September 2023.
Meski demikian, masyarakat tetap harus melakukan pemilahan dan pengolahan sampah secara mandiri.
Langkah ini perlu dilakukan, agar produksi sampah yang dihasilkan rumah tangga dapat ditekan.
Setelah dilakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik, kemudian warga dapat mengolahnya. Termasuk mengolah sampah organik sendiri.
Caranya adalah dengan membuat ember tumpuk. Ember tumpuk merupakan komposter sederhana dengan cara menyatukan dua ember atau disusun bertingkat.
Baca juga: Kota Yogya Dapat Jatah Pembuangan Sampah ke TPA Piyungan 127 Ton Per Hari
Berikut tutorial membuat ember tumpuk
Peralatan yang diperlukan
- Dua buah ember bekas berukuran sama
- Bor listrik
- Kran air
Embar Atas
- Lubangi dasar ember sebanyak mungkin untuk rembesan keluarnya air lindi ke ember bagian bawah.
- Beri empat lubang di dinding ember bagian atas (di bawah tutup), gunanya untuk sirkulasi udara agar tidak menimbulkan bau dan sebagai tempat masuk lalat untuk bertelur.
Ember Bawah
- Tutup ember dipotong, diambil bagian tepinya saja, digunakan sebagai penyangga ember atas.
- Lubangi ember bagian bawah, untuk tempat memasang kran air. Sesuaikan lubang dengan diameter kran.
- Pasang kran, dan usahakan terpasang rapat agar tidak terjadi kebocoran.
Baca juga: TPA Piyungan Kembali Dibuka, DLH Bantul Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Kurangi Produksi Sampah
Cara menggunakan ember tumpuk
- Letakkan ember yang disusun di tempat terbuka yang terkena sinar mathari.
- Masukan buah-buahan sisa dapur dan diamkan selama kurang lebih dua minggu. Tujuannya untuk memancing lalat bsf (Black Soldier Fly) penghasil maggot.
- Tutup ember
- Kalau terlihat sudah ada maggot, kita bisa menambahkan selain buah-buahan, seperti sayuran, sisa nasi atau sampah organik rumah tangga lainnya.
- Kemudian dua bulan sejak pertama kali buah masuk, kita bisa panen cairan lindi lewat kran yang ada di ember bagian bawah.
- Cairan yang dihasilkan msaih berwarna cokelat dan berbau dan belum dapat digunakan. Maka cairan lindi harus dimasukan ke wadah botol, jangan diisi sampai penuh dan jangan ditutup rapat
- Botol berisi air lindi tersebut dijemur di terik matahari selama 1-2 bulan sampai air berwarna cokelat kehitaman, dan sudah tidak berbagu lagi.
- Ketika sudah kehitaman dan tidak berbau bisa digunakan untuk pupuk organik cair.
- Maggot yang muncul dalam proses ini bermanfaat untuk mengurai proses pembusukan limbah organik, selain itu dapat juga digunakan sebagai pakan unggas atau ikan.(*)