Pada Juni lalu, Megatruh Soundsystem juga merilis lagu berjudul “Sammaratanna Hellallah”, merupakan bentuk kolaborasi lintas disiplin dan kultural.
Dalam lagu ini, mereka menggaet Presiden Tidore, seorang rapper cum budayawan kontemporer asal Indonesia Timur, dan Judith Chung yang dikenal sebagai penulis lagu dan penulis buku berdarah Tiongkok.
Sammaratanna Hellallah ialah sebuah mantra dari Indonesia Timur, tepatnya di Sulawesi Selatan.
Mantra ini bercerita mengenai semangat masyarakat dalam bergotong royong menarik perahu dari darat ke laut, dan dirapalkan untuk beberapa hal; tujuan ekonomi, syiar agama, dan lainnya.
Bagi Presiden Tidore, mantra adalah bagian dari kosmologi tubuh, dan menjaga mantra adalah menjaga tubuh, menjaga alam, dan ilmu pengetahuan.
Baca juga: Megatruh Soundsystem Ledakkan Dua Single Kolaborasi
Mantra tersebut oleh Judith Chung direspon dengan bagaimana manusia hidup di bumi, tidak bisa memilih untuk terluka atau tidak. Baginya, luka itu harus ada agar kita benar-benar menjadi manusia.
Megatruh Soundsystem juga telah berkolaborasi dengan pengusung Dub Reggae di dua single berbeda yakni, “Nuh Bread Sound” dengan Aset Negara Sistem Suara (Jakarta), dan “Roots Reggae & Revolusi” bersama Baxlaxboy (Cirebon).
Sebagai tambahan informasi, single pertama Megatruh Soundsytem - “Petrus” feat Skinheadbop terpilih menjadi salah satu pemenang di Jameson Connects Indonesia.
Single ini nantinya akan diproduksi dalam format Studio Live Session dan Vinyl Compilation.
Hingga kini Megatruh Soundsystem telah menyiapkan amunisi untuk rilisan-rilisan berikutnya.
Masing-masing amunisi lagu tersebut juga akan berkolaborasi dengan para musisi lintas genre.
“Kalau sudah sampai delapan atau sepuluh yang dirilis, kami akan bikin edisi rilisan fisiknya, kemungkinan dalam format piringan hitam,” pungkas Ari Hamzah. ( Tribunjogja.com )