TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan guguran lava pijar 5 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke Barat daya (Kali Bebeng), Jumat (28/7/2023).
Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pukul 00:00 - 06:00 WIB.
Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG di Trans7: Juventus vs AC Milan - Susunan Pemain Resmi
Secara meteorologi cuaca cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara. Suhu udara 14.5-19 °C, kelembaban udara 64-83 persen, dan tekanan udara 874.7-919.3 mmHg.
Visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 125 m di atas puncak kawah.
Kegempaan guguran (Jumlah : 30, Amplitudo : 3-25 mm, Durasi : 54.88-199.28 detik).
Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 4, Amplitudo : 3-12 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 5.84-8.28 detik).
Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)