TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat mewaspadai hewan ternak yang dijual dengan harga murah secara tak wajar atau jauh di bawah harga pasaran.
Hewan tersebut kemungkinan sengaja dijual agar peternak tetap mendapat keuntungan meski ternaknya telah terpapar penyakit.
"Karena saya khawatirnya itu tahu kalau sapi itu kena antraks daripada mati rugi lebih baik dijual. Biarpun harganya lebih murah," jelas Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (5/7/2023).
Baca juga: DPD REI DIY Berharap Ada Intervensi Pemerintah Terkait Tanah Untuk Rumah Subsidi
Perlu perlu membandingkan harga jual hewan ternak di pasaran. Jika harganya jauh di bawah harga pasar lebih baik tidak membeli dari penjual tersebut.
"Kalau dijual lebih murah berarti sebenarnya dia sudah tah kalau sapi itu kena antraks. Wong biasanya 20 juta, 23 juta tapi iki kok mung (ini hanya) 15 juta bisa jadi (sudah terkena antraks)," ujar Sultan.
Meski demikian, Sultan menganggap pencegahan tetap dapat dilakukan dengan memperketat upaya pengawasan dari luar daerah. Terutama dari wilayah endemi antraks.
Dengan adanya pengawasan, ternak berpenyakit semakin kecil kemungkinannya untuk beredar di wilayah DI Yogyakarta.
"Hal seperti itu kan bisa kita antisipasi. Pengawasannya harus lebih ketat jangan menganggap ternak yang lewat itu mesti sehat," ujar Sultan. (tro)