Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar.
BPPTKG mencatat, pada Selasa (13/06/2023) pukul 00.00-06.00 terjadi 11 kali guguran lava pijar.
Jarak luncur maksimum guguran lava pijar tersebutl adalah 1.500 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng).
BPPTKG juga mendengar 1 kali suara guguran dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.
Baca juga: Bursa Transfer: Detik-detik Akhir Transfer Declan Rice ke Arsenal
BPPTKG mencatat terjadi 29 guguran dengan amplitudo : 3-15 mm, dan durasi : 29.04-154 detik.
Menurut pengamatan meteorologi, cuaca di puncak Gunung Merapi cerah. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 16.5-170 °C, kelembaban udara 65-99 persen, dan tekanan udara 768.8-948.8 mmHg.
Sementara menurut pengamatan visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Hingga saat ini Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BPPTKG akan terus mengamati aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)