Selesai berkomunikasi, korban keluar dari kamar menuju mobilnya yang terparkir di halaman belakang.
ABP mengantarkan korban sampai mobil.
Saat itu, korban masuk lewat pintu kanan depan.
Sedangkan, ABP berada di sisi pintu sebelah kiri depan.
Namun, pintu depan kanan sudah tertutup sehingga ABP kembali ke rumahnya, jarak kurang lebih 20 meter ada saudara YYE (28).
Setelah berkomunikasi selama 20 menit dengan YYE, ABP lalu kembali ke mobil SPH.
"Dari situ (ABP) mendapati korban dalam keadaan kejang-kejang, badan miring ke arah kiri dan mulut mengeluarkan buih," ucap Novi.
Dalam keadaan panik, ABP lari ke dapur membuat susu untuk diminumkan ke korban.
Karena beberapa waktu sebelumnya ABP mendapatkan percakapan ancaman lewat WhatsApp dari korban akan bunuh diri.
Juga ada bukti korban sudah membeli racun.
Selain susu, ABP juga meminta air kepada saudara YYE.
Selanjutnya, ABP memasukkan air melalui selang ke mulut korban.
Setelah itu, korban dibawa ke RS Boro Kalibawang oleh saksi YW (43) bersama YYE menggunakan mobil pikap.
Untuk kepentingan penyidikan, korban akhirnya diautopsi ke RS Bhayangkara.
Pasca kejadian tersebut, tim penyidik Satreskrim Polres Kulon Progo lalu memeriksa delapan saksi.