Teror Penembakan Puskesmas di Sleman

Penembakan Puskemas Depok 1 Diotaki Mantan Sekuriti, Motifnya karena Sakit Hati

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi menunjukkan gambar senjata yang digunakan para pelaku untuk menembak Puskemas Depok 1

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Misteri penembakan kaca gedung Puskemas Depok 1 di Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman akhirnya terkuak setelah Polisi berhasil menangkap 5 pelaku.

Ternyata, satu di antara lima pelakunya adalah mantan sekuriti Puskemas tersebut yang sekaligus menjadi otak dari aksi penembakan.

Motifnya sakit hati lantaran pelaku diberhentikan sepihak dari pekerjaannya sebagai tenaga pengamanan.

"Untuk motif sederhana yaitu karena yang bersangkutan (pelaku) merasa sakit hati karena dikeluarkan dari pekerjaannya sebagai tenaga pengamanan," Kata Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi, di Mapolresta Sleman, Senin (15/5/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap 5 Pelaku Penembakan Puskemas Depok 1 Sleman, Terungkap Motifnya

Kelima pelaku yang berhasil ditangkap berinisial HS (36) warga Berbah; kemudian LS (35); SM (36); HA (38) dan RA (43) keempatnya warga Mlati, Sleman.

Satu pelaku yang juga mantan tenaga pengamanan di Puskemas Depok 1 ini berisinial HS (36) warga Berbah.

Ia nekat menembak kaca ruang arsip gedung Puskemas lantaran sakit hati karena pada 31 Maret 2023 lalu diberhentikan.

HS diberhentikan karena berkinerja kurang memuaskan dan diganti dengan tenaga pengamanan yang lain oleh perusahaan outsourcing yang memperkerjakan atas permintaan pihak Puskesmas.

Pemberhentian mendadak itu menimbulkan kekecewaan dan sakit hati. Hingga akhirnya, pada Kamis (11/5/2023) malam sekira pukul 22.06 WIB, HS bersama empat temannya nekat melakukan pengrusakan gedung Puskemas Depok 1 dengan cara menembaknya menggunakan air gun.

"Maksud tujuan (penembakan) untuk memberikan shock terapi dan memberikan pelajaran (baik ke pihak Puskesmas maupun kepada perusahaan yang memperkerjakannya)," kata dia.

Kronologi Penembakan

Jarum jam menunjukkan pukul 19.30 WIB, ketika empat tersangka berinisial LS, SM, HA dan RA berkumpul di Mlati.

Mereka mengendarai mobil Avanza hendak menuju Berbah dengan tujuan rumah HS untuk membesuk anaknya yang habis kecelakaan.

Setelah dari Berbah, sekira pukul 21.00 WIB, rombongan disertai HS, bermaksud ke rumah seseorang bernama BG di Maguwoharjo.

Namun yang bersangkutan tidak berada di rumah. Mereka berlima kemudian bermaksud pulang.

Halaman
123

Berita Terkini