Mengenai hal itu, Kartini mengaku telah memetakan beberapa hal terkait pelaksanaan ujian praktek.
"Dalam situasi seperti ini, nanti kami akan laksanakan ujian praktek secara daring jika memungkinkan. Apabila memang harus tunjuk muka, maka pelaksanaannya akan di rolling (jadwalnya). Untuk persiapan soal dan kepanitiaannya juga sudah selesai semua, tinggal pelaksanaan," urainya.
Trauma Healing
Pascaerupsi Gunung Merapi, relawan dari PMI Surakarta turut memberikan upaya trauma healing untuk anak-anak SD dan TK di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Pantauan di lapangan, kegiatan di SDN Krinjing 2 dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Sebelum memulai kegiatan kelas, para relawan PMI Surakarta terlebih dahulu membagikan masker kepada 60 murid SD dan 20 anak TK.
Kemudian, para relawan juga mengajak anak-anak bernyanyi, belajar sambil bermain, dan bercerita sebelum melanjutkan aktifitas.
Salah satu relawan pun juga tampak mengenakan kostum karakter anime Naruto untuk memberikan kedekatan kepada anak-anak TK. Terbukti, anak-anak tampak senang dan semangat berkomunikasi dengan relawan tersebut.
"Ya di sini kami menghibur adik-adik dan membangkitkan semangat mereka. Jangan sampai mereka terpengaruh dengan ketakutan akan situasi ini. Selain itu kami juga mengedukasi anak-anak bahwa abu vulkanik itu berbahaya untuk kesehatan pernafasan. Sehingga kami bagikan masker agar mereka pakai dan tidak menganggap remeh abu tersebut," jelas Kopral Bagyo, Ketua relawan Politeknik Akbara PMI Surakarta
Ia berharap, kehadiran relawan pagi itu bisa mengurangi rasa takut anak-anak dan menumbuhkan semangat mereka serta bisa menghilangkan rasa trauma.
Setelah kegiatan bersama relawan selesai, para murid beralih membersihkan ruang kelas masing-masing. (*)