TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran pada Minggu (12/3/2023) pagi.
Adapun jarak luncur awan panas guguran dari Gunung Merapi tersebut sejauh 2.500 meter mengarah ke barat daya.
Meski demikian, warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi masih beraktivitas normal.
Pantauan TribunJogja.com di desa itu pukul 09.00 WIB, sejumlah warga tampak masih beraktivitas normal. Sejumlah warga terlihat sedang membersihkan area jalan desa.
Selain itu, para peternak tampak juga masih mencari rumput untuk pakan ternaknya.
Baca juga: Jalanan Desa Krinjing Magelang yang Diselimuti Abu Merapi Disemprot Gunakan Water Canon
Baca juga: Minggu Pagi, Hujan Abu Gunung Merapi Kembali Terjadi di Wilayah Grabag Magelang
Meski demikian, sisa-sia abu vulkanik Gunung Merapi masih terlihat jelas di desa itu.
Sejumlah tanaman, jalanan hingga atap rumah warga masih terlihat memutih diselimuti debu.
Seorang warga sekitar, Hadi Sujogo (70), mengatakan saat ini aktivitas masih normal meski Minggu pagi sempat terjadi luncuran awan panas Merapi.
"Tadi pagi juga ada erupsi, tapi larinya nggak ke sini. Warga masih beraktivitas normal, tidak ada yang mengungsi," ujar warga Dusun Tempel, Desa Krinjing itu saat berbincang dengan TribunJogja.com.l, Minggu (12/3/2023).
Ia mengatakan, ketebalan abu yang menyelimuti desanya beragam, mulai 1 sentimeter hingga 2 sentimeter.
"Kalau rumah sudah dibersihkan, tapi abunya masih berterbangan karena masih banyak di jalanan. Mudah-mudahan segera hujan," ucapnya.
Warga lainnya, Wahyudi (35), mengatakan Minggu pagi sempat turun abu Merapi di desa itu.
Namun, ketebalan abu tak seperti Sabtu (11/3/2023) kemarin.
"Tadi pagi masih turun (hujan abu), tapi sedikit nggak kayak kemarin. Dampaknya pernafasan sesak, tapi sudah dibantu masker sama polisi dan BPBD," akunya.
Ia mengatakan, abu vulkanik Gunung Merapi tersebut berdampak pada tanaman warga.