Erupsi Gunung Merapi

FAKTA-FAKTA Erupsi Gunung Merapi Hari Ini Sabtu 11 Maret 2023, Arah Abu Vulkanik ke Barat Laut-Utara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar kondisi Gunung Merapi 11 Maret 2023

TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi erupsi pada pukul 12.12 WIB, Sabtu (11/3/2023).

Berikut sejumlah fakta-fakta erupsi Gunung Merapi hari ini, Sabtu (11/3/2023):

Suasana rumah warga di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang yang terdampak hujan abu Erupsi Gunung Merapi, Sabtu 11 Maret 2023. (Istimewa/ Dok Andy Istanto)

1. Awan panas guguran ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak

Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran (APG), Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31 WIB

"Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak," sebut BPPTKG dalam pesan tertulis.

Baca juga: POTRET Dampak Hujan Abu di Magelang Saat Erupsi Gunung Merapi 11 Maret 2023

2. Gunung teramati jelas

Dalam rekaman visual BPPTKG, gunung teramati dengan jelas hingga kabut 0-II.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.

Di samping itu juga teramati 1 kali guyuran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.

3. Ada 9 kali guguran

BPPTKG juga mengamati status kegempaan meliputi jumlah guguran terpantau 9, amplitudo 4-11 mm dan durasi 43.9-96.6 detik.

Berikutnya hybrid/fase banyak 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 7.4 detik. Berikutnya untuk rekaman vulkanik dalam berjumlah 19, amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan durasi 9.3-11.2 detik.

4. Belum ada perubahan potensi bahaya

Lebih lanjut, BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini masih sama dengan potensi yang dipetakan sebelumnya.

Potensi berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

5. Imbauan untik masyarakat

Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi: Relawan Bagikan Masker di Desa Terdampak Abu Vulkanik di Magelang

6. Status masih siaga

Saat ini, status Gunung Merapi masih dalam level III atau 'siaga' sejak november 2020.

BBPTKG juga menyebut apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

7. Arah abu vulkanik ke barat laut-utara

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, awan panas guguran itu juga memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara.

Petugas Pos Babadan, Yulianto mengatakan Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik cukup tebal.

"Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin, ya," jelas Yulianto.

"Kalo Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG. Ini cukup tebal," imbuh Yulianto.

Baca juga: Daftar Desa di Kabupaten Magelang yang Terdampak Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi

8. Banyak desa terdampak abu vulkanik

Lebih lanjut Yulianto juga telah menerima laporan beberapa lokasi yang juga terdampak abu vulkanik.

Adapun rinciannya Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Berikutnya Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang. Selanjutnya Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Berita Terkini