Perang Rusia Ukraina

Parlemen AS dan Pejabat Ukraina Minta Joe Biden Segera Kirimkan Jet Tempur F-16 ke Kyiv

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat tempur F-16V

TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON DC – Ukraina terus berusaha untuk mendapatkan bantuan jet tempur F-16 dari Amerika Serikat untuk menghadapi invasi Rusia ke negaranya.

Pada ajang Munich Security Conference di Jerman beberapa waktu yang lalu, sejumlah pejabat Ukraina melobi anggota parlemen AS untuk menekan Presiden AS Joe Biden menyediakan F-16.

Tak hanya pejabat dari Ukraina, anggota Parlemen AS pun juga mendorong agar pemerintah AS segera mengirimkan jet tempur F-16 ke Kyiv.

Desakan itu disampaikan oleh Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Michael McCaul pada Minggu (19/2/2023) kemarin.

Menurutnya, semakin lama Ukirana menunggu kiriman pesawat, maka konflik di negara itu akan terus berlangsung.

“Faktanya adalah, semakin lama mereka (Ukraina) menunggu, semakin lama konflik ini akan terjadi,” kata McCaul dalam program State of the Union CNN.

 “Kita perlu mengerahkan semua yang kita bisa ke dalam perang ini agar mereka bisa menang, Dan saya pikir momentum sedang dibangun untuk mewujudkannya,” ucap McCaul, sebagaimana dikutip dari Kompas.com yang melansir The Hill.

Sementara itu pada pekan lalu, kelompok bipartisan yang terdiri dari lima anggota DPR AS berpendapat, penyediaan jet tempur justru dapat meningkatkan skala konflik, lapor Politico.

Anggota Senat AS, Lindsey Graham, pada Minggu mengusulkan agar pilot-pilot Ukraina terlebih dulu dilatih menerbangkan F-16 untuk menjawab seruan Kyiv.

Baca juga: Rusia Peringatkan Operasi Palsu Ukraina Gunakan Zat Radioaktif

“Kita harus melatih pilot Ukraina di F-16 hari ini sehingga mereka bisa mendapatkan jet itu secepat mungkin,” kata Graham.

Meningkatnya tekanan kepada Pemerintah AS untuk memberikan jet tempur ke Ukraina terjadi ketika China dilaporkan mempertimbangkan pengiriman senjata ke Moskwa.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Washington prihatin China sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia, dukungan mematikan yang dimaksud mencakup amunisi dan senjata.

Blinken membuat komentar tersebut setelah bertemu di Munich Security Conference dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Minggu juga memperingatkan China mengenai konsekuensi yang akan didapatkannya jika meningkatkan bantuannya ke Moskwa.

Ditanya apakah AS telah mengesampingkan pengiriman F-16 ke Rusia, Greenfield mengatakan, pihaknya masih berdiskusi dengan Ukraina.

“Dan, sekali lagi, kami harus memastikan—dan saya pikir Menteri Blinken juga mengatakan hal ini—bahwa mereka memiliki pelatihan yang diperlukan dan kapasitas untuk menggunakan sistem senjata yang kami berikan kepada mereka,” ujar Greenfield. (*)

 

Berita Terkini